Timnas U-17 Indonesia: Latihan Berat di Dubai, Zahaby Gholy Ungkap Tantangan dan Persiapan Menuju Piala Asia
Timnas U-17 Indonesia: Latihan Berat di Dubai, Zahaby Gholy Ungkap Tantangan dan Persiapan Menuju Piala Asia
Tim Nasional U-17 Indonesia terus mengasah kemampuan menjelang ajang bergengsi Piala Asia U-17 2025. Setelah menjalani pemusatan latihan (TC) intensif di berbagai kota di Indonesia, termasuk Bandung, Yogyakarta, dan Bogor, Skuad Garuda Asia kini telah bertolak ke Dubai, Uni Emirat Arab, untuk meningkatkan intensitas persiapan. Keberangkatan ke Dubai pada Minggu, 16 Maret 2025, menandai babak baru dalam persiapan tim asuhan pelatih Nova Arianto. Di sana, tiga laga uji coba telah diagendakan melawan Tim Nasional China, UEA, dan sebuah klub lokal Dubai. Pertandingan-pertandingan ini akan menjadi batu ujian yang krusial bagi Timnas U-17 untuk mengukur sejauh mana perkembangan permainan mereka dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki sebelum menghadapi turnamen Piala Asia U-17.
Salah satu pemain kunci Timnas U-17, Zahaby Gholy dari Persija Jakarta, memberikan gambaran tentang tantangan dan persiapan yang dijalani tim. Ia menjelaskan bahwa program latihan yang dijalankan sangat intensif dan terfokus pada peningkatan performa fisik dan mental. "Latihan di Bogor telah memfokuskan pada taktik, penyelesaian akhir, dan persiapan menyeluruh untuk Piala Asia, dari Dubai hingga Arab," ungkap Zahaby melalui rekaman suara. Latihan fisik yang terstruktur menjadi bagian integral dari TC, meliputi program latihan kekuatan dan ketahanan yang berat. Program ini meliputi latihan inti tubuh (core) dan skipping di gym, dilakukan tiga kali sehari: pagi, siang, dan sore. Zahaby mengakui bahwa program ini sangat menantang, namun memberikan dampak positif yang signifikan pada kebugarannya dan kemampuannya di lapangan. "Rasanya lebih baik setelah latihan otot. Program di gym memberikan perbedaan yang nyata, badan menjadi lebih kuat," tambahnya.
Zahaby juga menjelaskan bahwa meskipun latihan tersebut intensif, ia menegaskan bahwa metode yang diterapkan bukanlah latihan militer. Fokus utama tetap pada penguatan mental pemain. Ia mengakui bahwa beberapa pemain, terutama pemain baru, merasakan beban latihan yang berat. "Pemain lama sudah terbiasa, tapi pemain baru mungkin kaget. Ada sekitar lima sampai tujuh orang yang merasakannya. Saya juga merasakannya saat jogging mendaki gunung," jelasnya. Namun, semangat tim tetap terjaga berkat dukungan dan persaingan sehat antar pemain. Persaingan memperebutkan posisi utama di tim semakin ketat. "Ya, semakin ketat. Ada tiga pesaing di posisi saya: saya, Mufid, dan Fandi," ujar Zahaby.
Pelatih Nova Arianto menekankan pentingnya fokus dan konsentrasi dalam setiap sesi latihan. Ia meminta para pemain untuk tidak membebani pikiran dengan hal-hal di luar latihan. "Sejak awal latihan, saya meminta mereka untuk fokus. Jangan memikirkan hal lain saat latihan. Saat latihan penyelesaian akhir, bola harus masuk," tegas Zahaby mengutip pesan dari pelatihnya. Dengan persiapan matang dan kerja keras yang konsisten, Timnas U-17 Indonesia optimistis mampu menampilkan performa terbaik dan meraih hasil maksimal di Piala Asia U-17 2025.
Catatan: kutipan dari Zahaby Gholy telah direvisi dan dirangkum untuk menjaga konsistensi dan kejelasan informasi.