Pertamina Perkuat Komitmen Swasembada Energi Lewat Pengembangan Geotermal di Kamojang
Pertamina Perkuat Komitmen Swasembada Energi Lewat Pengembangan Geotermal di Kamojang
PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya terhadap program swasembada energi nasional, sejalan dengan cita-cita pemerintah. Hal ini diwujudkan melalui pengelolaan dan pengembangan sumber daya energi terbarukan, khususnya geotermal, di area operasional Subholding Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) di Kamojang, Bandung. Kunjungan Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, ke lokasi ini menjadi bukti nyata dukungan perusahaan terhadap upaya mencapai kemandirian energi. Iriawan menyatakan rasa bangganya menyaksikan langsung kontribusi Kamojang terhadap target swasembada energi nasional, menganggapnya sebagai manifestasi nyata dari visi pemerintah.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menekankan potensi geotermal Indonesia yang menempati peringkat kedua terbesar dunia. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam memaksimalkan pengembangan energi panas bumi ini. Mantiri juga menyoroti konsistensi Pertamina dalam mendukung program pemerintah untuk mengembangkan energi geotermal sebagai bagian dari strategi ketahanan energi nasional. Sementara itu, Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis, menyampaikan komitmen perusahaan untuk mempercepat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) guna mendukung ketahanan energi dan pencapaian target keberlanjutan sebagai bagian dari transformasi Pertamina menjadi perusahaan energi yang berkelanjutan.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk, Julfi Hadi, mengungkapkan potensi geotermal Indonesia yang sangat besar. Kawasan Kamojang, yang merupakan salah satu dari empat lapangan uap kering di dunia, tidak hanya menjadi ikon bagi PGE dan Pertamina, tetapi juga bagi Indonesia di kancah internasional. Hadi juga menyampaikan harapan PGE untuk menjadi produsen energi panas bumi terkemuka di dunia. Kawasan Kamojang sendiri, terletak pada ketinggian sekitar 1.700 meter di atas permukaan laut, memiliki suhu uap mencapai 140 derajat Celsius. PLTP Kamojang, yang telah beroperasi sejak 1983, memiliki kapasitas sekitar 200 megawatt (MW), dan terus dikembangkan dengan adanya PLTP Unit 5 yang beroperasi sejak 2015 dengan kapasitas 35 MW.
Lebih lanjut, keberadaan Geothermal Information Center (GIC) di Kamojang, yang dikelola oleh PT PGE Tbk, berperan penting dalam edukasi masyarakat tentang potensi dan pemanfaatan energi geotermal. Pusat informasi ini juga berkontribusi dalam mendukung keberlanjutan energi di Indonesia. Dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadhan 1446 H di Bandung dengan tema “Harmoni Merangkai Energi”, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa Pertamina memandang Ramadhan sebagai momentum untuk memperkuat kolaborasi dan memberikan dampak positif bagi perusahaan dan negara.
Berikut beberapa poin penting terkait pengembangan geotermal di Kamojang:
- Potensi Geotermal: Indonesia memiliki potensi geotermal terbesar kedua di dunia.
- PLTP Kamojang: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang telah beroperasi sejak 1983 dengan kapasitas sekitar 200 MW, dan terus dikembangkan.
- Unit 5 PLTP Kamojang: Menambah kapasitas produksi listrik sebesar 35 MW.
- Geothermal Information Center (GIC): Pusat informasi untuk edukasi masyarakat tentang geotermal.
- Swasembada Energi: Pengembangan geotermal merupakan bagian dari komitmen Pertamina terhadap swasembada energi nasional.
- Kolaborasi: Pertamina mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam pengembangan geotermal.
- Keberlanjutan: Pertamina berkomitmen terhadap pengembangan energi terbarukan dan keberlanjutan lingkungan.