Indofarma Siapkan Penjualan Aset untuk Lunasi Tunggakan Gaji Karyawan Rp 99 Miliar

Indofarma Siapkan Penjualan Aset untuk Lunasi Tunggakan Gaji Karyawan Rp 99 Miliar

PT Indofarma Tbk (INAF) tengah berupaya keras mengatasi permasalahan tunggakan gaji karyawan yang mencapai angka signifikan. Berdasarkan data terbaru per 10 Maret 2025, total tunggakan gaji karyawan telah mencapai Rp 98,93 miliar, meningkat drastis dari Rp 31,88 miliar pada 30 Juni 2024. Untuk mengatasi permasalahan ini, manajemen Indofarma telah memutuskan untuk melakukan penjualan aset perusahaan sebagai sumber dana pelunasan. Langkah ini diambil sebagai komitmen perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial kepada karyawannya.

Direktur Utama Indofarma, Yeliandriani, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan rencana strategis perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan tunggakan gaji. Ia menegaskan bahwa pelunasan kewajiban kepada karyawan akan bersumber dari hasil penjualan aset non-jaminan yang telah disepakati dan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 Desember 2024. Proses penjualan aset tersebut saat ini tengah berjalan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku. Yeliandriani menekankan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan ini secara transparan dan bertanggung jawab.

Rincian tunggakan gaji karyawan sebelum peningkatan jumlahnya pada 10 Maret 2025 menunjukkan besarnya kewajiban finansial perusahaan. Per 30 September 2024, tercatat utang gaji karyawan sebesar Rp 19,75 miliar, tunjangan kesejahteraan Rp 6,14 miliar, dan tunjangan akhir tahun Rp 5,99 miliar. Peningkatan signifikan jumlah tunggakan ini menuntut langkah cepat dan tepat dari manajemen untuk mencari solusi terbaik.

Untuk mendukung rencana penjualan aset, Indofarma telah melakukan valuasi aset melalui Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Hasil valuasi per Februari 2024 menunjukkan nilai aset non-jaminan sebesar Rp 81,98 miliar dan nilai aset jaminan non-produksi sebesar Rp 224,33 miliar. Total aset yang akan dilepas mencapai Rp 306,30 miliar. Dana yang diperoleh dari penjualan aset ini akan diprioritaskan untuk melunasi seluruh tunggakan gaji karyawan. Manajemen berharap proses penjualan aset dapat berjalan lancar dan efektif sehingga permasalahan tunggakan gaji dapat segera diselesaikan.

Langkah Indofarma dalam mengatasi permasalahan tunggakan gaji ini menjadi sorotan publik dan investor. Keberhasilan penjualan aset dan pelunasan tunggakan gaji akan menjadi indikator penting bagi kinerja dan kepercayaan terhadap perusahaan di masa mendatang. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses penjualan aset dan penggunaan dana sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan stakeholder. Ke depannya, diharapkan Indofarma dapat menerapkan strategi manajemen keuangan yang lebih efektif untuk mencegah terjadinya permasalahan serupa.