Penanggulangan Bencana Banjir di Adonara: Pemkab Flores Timur Bergerak Cepat

Penanggulangan Bencana Banjir di Adonara: Pemkab Flores Timur Bergerak Cepat

Bencana banjir bandang yang melanda Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat malam, 14 Maret 2025, telah memaksa Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk mengambil langkah cepat dalam upaya penanggulangan bencana. Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, memimpin langsung upaya penanganan darurat ini, dengan fokus pada langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang untuk meminimalisir dampak dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Sebagai respon langsung terhadap bencana, Pemkab Flores Timur telah mengerahkan sejumlah alat berat untuk melakukan normalisasi sungai dan saluran air di wilayah terdampak. Langkah ini, menurut Wakil Bupati, bertujuan untuk mengurangi risiko banjir susulan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam beberapa hari mendatang. Alat-alat berat tersebut saat ini tengah menuju lokasi bencana dan segera memulai operasinya. Upaya ini difokuskan di Dusun 3, Desa Duwanur, Kecamatan Adonara Barat, salah satu wilayah yang paling parah terdampak banjir. Di lokasi ini, tercatat sedikitnya 50 rumah warga terendam banjir, menyebabkan kerugian material yang signifikan bagi para penghuni.

Selain upaya normalisasi sungai, Pemkab Flores Timur juga berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak. Wakil Bupati menjanjikan penyaluran bantuan sembako dalam waktu dekat, paling lambat satu atau dua hari setelah kejadian. Pemerintah daerah menyadari pentingnya bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang rumahnya terendam banjir dan kehilangan harta benda.

Lebih jauh, untuk mengatasi masalah ini secara permanen, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Flores Timur akan melakukan studi teknis untuk merancang solusi jangka panjang. Studi ini akan mencakup analisis penyebab banjir bandang, identifikasi titik rawan bencana, dan perencanaan infrastruktur yang tepat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Hasil studi teknis ini akan menjadi dasar bagi perencanaan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan tahan bencana di wilayah Adonara.

Bencana ini juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang signifikan. Pondok Pesantren Al Bara’ah Crowerian di Desa Duwanur, Kecamatan Adonara Barat, ikut terendam air dan lumpur, sementara ruas jalan di Watoose, Desa Horohura, Kecamatan Adonara Tengah, mengalami kerusakan total. Akibatnya, akses warga dari Waiwerang, Adonara Timur, menuju Lite, Adonara Tengah, terputus, sehingga mobilitas masyarakat terhambat. Pemulihan infrastruktur jalan ini menjadi prioritas penting dalam tahap selanjutnya dari upaya pemulihan pasca bencana.

Respon cepat dan terpadu dari Pemkab Flores Timur dalam menangani bencana banjir bandang di Adonara menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi warga dan memulihkan kondisi daerah yang terdampak. Namun, upaya ini memerlukan koordinasi yang berkelanjutan dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah pusat, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat setempat, untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan dari program penanggulangan bencana ini.