Program Rumah Subsidi Pemerintah: Capaian Signifikan dan Upaya Peningkatan Kualitas
Program Rumah Subsidi Pemerintah: Capaian Signifikan dan Upaya Peningkatan Kualitas
Hingga 13 Maret 2025, pemerintah telah menyalurkan 63.261 unit rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tapera. Angka ini merupakan bagian dari total 129.953 unit rumah yang telah direalisasikan, termasuk 66.692 unit yang masih dalam proses pembangunan dan akad. Pencapaian ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menyediakan akses hunian layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Pada periode 1 Januari hingga 13 Maret 2025 saja, sebanyak 27.528 unit rumah telah disalurkan, sementara 58.551 unit lainnya tengah dalam proses pembangunan dan akad.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) berperan aktif dalam mengawasi seluruh proses, tidak hanya penyaluran dana FLPP, tetapi juga memastikan kualitas pembangunan sesuai standar. Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menjelaskan, "Sejak akhir Februari, kami bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara rutin melakukan kunjungan lapangan ke berbagai lokasi proyek rumah subsidi di seluruh Indonesia. Kunjungan ini mencakup berbagai wilayah, mulai dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku hingga Papua. Tujuannya adalah untuk memastikan kualitas bangunan, berdialog langsung dengan warga dan pengembang, serta mencari solusi terbaik untuk meningkatkan kualitas program ke depannya."
Selain kunjungan lapangan, BP Tapera juga secara rutin melakukan pemantauan keterhunian rumah subsidi dan mengevaluasi kinerja bank penyalur pembiayaan Tapera dan FLPP sejak tahun 2022. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Cipta Kerja, serta diperkuat oleh Peraturan BP Tapera Nomor 6 Tahun 2021, Pasal 43, yang mengatur pengawasan terhadap Bank Penyalur dan Perusahaan Pembiayaan Penyalur. Data pemantauan ini akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan dalam program pembiayaan perumahan bagi MBR.
Hasil pemantauan menunjukkan peningkatan signifikan dalam tingkat keterhunian rumah subsidi FLPP. Data menunjukkan bahwa dari tahun 2022 hingga 2024, angka keterhunian meningkat secara konsisten. Pada tahun 2022, tingkat keterhunian mencapai 71,62 persen; tahun 2023 meningkat menjadi 92,53 persen; dan pada tahun 2024 mencapai 93,62 persen. Sejak tahun 2022, tercatat 194.720 unit rumah subsidi yang terpantau dan valid, dengan 168.891 unit telah dihuni sesuai ketentuan. Peningkatan ini menunjukkan kesadaran yang semakin tinggi dari penerima manfaat pembiayaan perumahan. Pemantauan dan evaluasi tingkat keterhunian dilakukan satu tahun setelah Berita Acara Serah Terima (BAST) dilakukan.
BP Tapera berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas program rumah subsidi melalui pengawasan yang ketat, evaluasi berkala, dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Upaya ini bertujuan untuk memastikan keberhasilan program dalam menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi MBR di seluruh Indonesia. Keberhasilan ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antar lembaga pemerintah dalam mewujudkan program perumahan yang efektif dan berkelanjutan.