Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran 2025: Korlantas Polri Terapkan Sistem Delay di Pelabuhan Merak dan Jalur Tol

Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran 2025: Strategi Delay System di Jalur Merak-Bakauheni

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Korps Lalu Lintas (Korlantas) telah merancang strategi komprehensif untuk mengurai potensi kemacetan di jalur Merak-Bakauheni selama periode mudik Lebaran 2025. Irjen Pol. Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri, mengungkapkan rencana penerapan sistem delay atau penundaan kendaraan sebagai langkah utama dalam mengendalikan arus lalu lintas yang padat. Strategi ini akan diimplementasikan di tiga pelabuhan penyeberangan utama, yakni Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan, dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Bojonegara.

Sistem delay akan diaktifkan secara bertahap, bergantung pada tingkat kepadatan lalu lintas. Pada kondisi normal, petugas di lapangan akan melakukan pengaturan lalu lintas secara konvensional. Namun, jika terjadi kepadatan sedang (kuning), pengaturan lalu lintas akan dioptimalkan. Ketika kepadatan mencapai tingkat kritis (merah), sistem delay akan diterapkan untuk menghambat laju kendaraan menuju pelabuhan. Titik-titik penerapan sistem delay ini akan difokuskan di rest area sepanjang jalur tol, misalnya di KM 68 dan KM 43, guna mencegah penumpukan kendaraan yang berlebihan di sekitar pelabuhan.

"Sistem delay bertujuan untuk mengendalikan arus kendaraan menuju pelabuhan secara bertahap, mencegah penumpukan yang berpotensi mengakibatkan kemacetan parah," jelas Irjen Pol. Agus Suryonugroho. "Dengan memperlambat laju kendaraan di rest area, kita bisa mengondisikan jumlah kendaraan yang masuk ke pelabuhan agar sesuai dengan kapasitas penyeberangan." Selain sistem delay, Polri juga akan memastikan pengaturan lalu lintas yang tertib dan efektif untuk semua jenis kendaraan, mulai dari roda dua hingga kendaraan berat.

Lebih lanjut, Irjen Pol. Agus Suryonugroho menekankan pentingnya keselamatan dan keamanan selama perjalanan mudik. Ia mengimbau seluruh pemudik untuk melakukan pengecekan kondisi kendaraan secara menyeluruh sebelum berangkat, termasuk memeriksa kondisi mesin, ban, dan memastikan kondisi fisik pengemudi dalam keadaan prima. Perencanaan waktu keberangkatan, perhitungan waktu istirahat, dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas juga sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan perjalanan.

"Operasi Ketupat ini berfokus pada aspek kemanusiaan, memastikan keselamatan dan kenyamanan para pemudik," tegas Irjen Pol. Agus. "Mudik yang aman dan nyaman adalah tujuan utama kita bersama." Dalam survei jalur mudik di Banten ini, Kakorlantas didampingi oleh Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A Purwantono, dan sejumlah pejabat utama Korlantas Polri, termasuk Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident), Kepala Bagian Operasi (Kabagops), Kepala Bagian Rencana dan Min (Kabagrenmin), serta Kasubditwal dan PJR Ditgakkum.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan Korlantas Polri untuk mengurai kepadatan di jalur Merak-Bakauheni:

  • Penerapan sistem delay di tiga pelabuhan penyeberangan (Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara).
  • Pengaturan laju kendaraan di rest area sepanjang jalur tol (misalnya KM 68 dan KM 43).
  • Pengaturan lalu lintas terpadu untuk semua jenis kendaraan.
  • Imbauan kepada pemudik untuk mengecek kondisi kendaraan dan merencanakan perjalanan dengan baik.
  • Penegakan disiplin berlalu lintas untuk mencegah kecelakaan.

Korlantas berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.