Craftote: Dari Gagasan Sosial Menjadi Keberhasilan Bisnis UMKM yang Inspiratif
Craftote: Dari Gagasan Sosial Menjadi Keberhasilan Bisnis UMKM yang Inspiratif
Berawal dari niat mulia membantu anak-anak panti asuhan, Thio Siujinata dan Rika Chistina mendirikan Craftote, sebuah usaha yang memadukan galeri seni dengan kedai kopi unik di Jakarta Barat. Jauh dari bayangan bisnis konvensional, Craftote lahir pada tahun 2021, merupakan perpaduan cerdas antara semangat sosial dan kewirausahaan yang kini telah menuai kesuksesan. Kisah sukses ini bermula dari kepedulian Thio dan Rika terhadap anak-anak panti asuhan Abimata di Bintaro, yang memiliki bakat dan keterampilan terpendam. Dari sinilah ide untuk menciptakan sebuah usaha yang melibatkan mereka sebagai karyawan pun tercetus.
Thio, seorang lulusan seni rupa Institut Kesenian Jakarta, memiliki latar belakang yang kuat dalam dunia seni kriya. Ia melihat peluang besar dalam mengembangkan produk-produk rumah tangga berbahan ramah lingkungan, seperti pelepah pisang, bambu, dan eceng gondok. Namun, perjalanan awal Craftote penuh tantangan. Dengan modal pribadi yang terbatas, Thio harus memutar otak untuk menemukan solusi pendanaan. Inilah saat kedai kopi hadir sebagai solusi cerdas. Kedai kopi yang terintegrasi dengan galeri seni ini bukan hanya menjadi sumber pemasukan cepat, tetapi juga menciptakan atmosfer unik yang menarik pelanggan.
Strategi ini terbukti efektif. Craftote, yang terletak di lokasi strategis di Jalan Tomang Rawa Kepa, dengan cepat menarik perhatian, termasuk dari Direktur UMKM Bank BRI. Keberhasilan Craftote dalam memadukan seni, produk ramah lingkungan, dan kedai kopi yang menyajikan menu kopi durian unik, menarik perhatian Bank BRI dan mengantarkannya pada kesempatan emas: mendapatkan dukungan dan pendanaan untuk membuka cabang baru. Dukungan dari Bank BRI tidak hanya berupa pendanaan, tetapi juga pelatihan manajemen dan digitalisasi melalui program Rumah BUMN, yang sangat membantu perkembangan bisnis Craftote.
Keberhasilan Craftote tidak hanya diukur dari segi finansial. Omzet Rp 50 juta per bulan dan ekspansi hingga empat cabang di lokasi strategis seperti Post Blok dan Rumah Sakit Pelni merupakan bukti nyata kesuksesan. Lebih dari itu, Craftote telah menjadi contoh inspiratif bagi UMKM lain. Thio kini sering diundang sebagai narasumber pelatihan di Rumah BUMN Jakarta, membagi pengalaman dan semangatnya kepada para pelaku UMKM lainnya. Kisah Craftote menjadi bukti bahwa kepedulian sosial dan kreativitas bisnis dapat berjalan beriringan, menghasilkan dampak positif, baik secara ekonomi maupun sosial.
- Menu andalan: Kopi durian, kopi buah naga, kopi stroberi.
- Bahan baku: Ramah lingkungan (pelepah pisang, bambu, eceng gondok).
- Konsep: Galeri seni terintegrasi dengan kedai kopi.
- Dukungan: Bank BRI melalui program Rumah BUMN (pendanaan, pelatihan).
- Keberhasilan: Ekspansi hingga empat cabang, omzet Rp 50 juta per bulan.
- Dampak sosial: Memberdayakan anak-anak panti asuhan.