Menteri Bahlil Lahadalia: Dari Busung Lapar hingga Puncak Jabatan
Menteri Bahlil Lahadalia: Dari Busung Lapar hingga Puncak Jabatan
Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, baru-baru ini berbagi kisah hidupnya yang inspiratif kepada para santri Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, Jawa Barat. Dalam kunjungannya pada Sabtu, 15 Maret 2025, ia secara terbuka menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh tantangan, mulai dari kesulitan ekonomi hingga keterlibatan dalam demonstrasi mahasiswa yang berujung penangkapan oleh pihak kepolisian.
Bahlil menggambarkan masa kecil dan remajanya yang jauh dari kata mudah. Ia memulai karirnya sebagai penjual kue semasa Sekolah Dasar, berlanjut menjadi kondektur angkot di terminal saat Sekolah Menengah Pertama, dan akhirnya menjadi sopir angkot di terminal selama masa Sekolah Menengah Atas. Kehidupan ekonomi keluarganya yang pas-pasan juga turut mewarnai masa mudanya. Berasal dari keluarga sederhana di Papua, dengan ayah yang bekerja sebagai buruh bangunan dan ibu sebagai pembantu rumah tangga, Bahlil tumbuh dalam lingkungan yang serba terbatas. Keluarga besarnya yang terdiri dari delapan bersaudara tinggal di rumah sederhana dengan satu kamar dan tidur di lantai yang terbuat dari bambu yang diraut.
Masa kuliah pun tidak lepas dari kesulitan. Bahlil mengaku pernah mengalami busung lapar, sebuah pengalaman yang menggambarkan betapa beratnya perjuangannya untuk mendapatkan pendidikan. Pengalaman ini, menurutnya, menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidupnya dan membuatnya semakin tangguh. Selain kesulitan ekonomi, ia juga aktif sebagai aktivis mahasiswa yang kerap berujung pada penangkapan oleh pihak kepolisian karena keterlibatannya dalam demonstrasi. Ia bahkan sempat berjualan koran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama masa kuliah.
Namun, di tengah segala keterbatasan dan kesulitan yang dialaminya, Bahlil tidak pernah kehilangan semangat dan optimisme. Ia menekankan pentingnya kerja keras dan pantang menyerah dalam mencapai kesuksesan. Pengalamannya yang penuh lika-liku tersebut, justru menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus berjuang dan memberikan inspirasi kepada generasi muda.
Dalam pesan yang disampaikan kepada para santri, Bahlil berpesan agar mereka tidak mudah menyerah dan selalu berjuang untuk masa depan mereka sendiri. Ia mendorong para santri untuk proaktif menentukan arah hidup mereka dan tidak bergantung sepenuhnya pada orang tua. "Jangan loyo, jangan manja pada orang tua," tegas Bahlil. "Tentukan masa depan kalian sendiri dan kuatkan hati kalian bahwa yang bisa mengubah nasib kalian adalah kalian sendiri." Kisah inspiratif Bahlil Lahadalia menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah akan membawa seseorang menuju kesuksesan, meskipun harus melalui berbagai rintangan dan tantangan hidup yang berat.
Berikut poin-poin penting dari kisah hidup Bahlil Lahadalia: * Masa kecil yang serba kekurangan dan hidup di keluarga besar yang sederhana. * Berbagai pekerjaan yang dilakoni sejak muda, seperti berjualan kue, menjadi kondektur dan sopir angkot. * Pengalaman busung lapar selama masa kuliah. * Keterlibatan aktif dalam demonstrasi mahasiswa dan beberapa kali ditangkap polisi. * Kesuksesan yang diraih melalui kerja keras dan pantang menyerah. * Pesan inspiratif kepada generasi muda untuk menentukan masa depan sendiri dan tidak mudah menyerah.