Kembung dan Sesak Perut: Tujuh Kondisi Medis yang Mungkin Menjadi Penyebabnya

Kembung dan Sesak Perut: Memahami Berbagai Kemungkinan Penyebab

Perut kembung dan terasa sesak merupakan keluhan umum yang dialami banyak orang, dengan wanita cenderung lebih sering mengalaminya dibandingkan pria. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah pencernaan ringan hingga kondisi medis yang lebih serius. Penting untuk memahami berbagai kemungkinan penyebabnya agar dapat ditangani dengan tepat.

Berikut tujuh kondisi medis yang dapat menyebabkan perut kembung dan sesak, berdasarkan referensi dari Cleveland Clinic dan Medical News Today:

  1. Penumpukan Gas: Gas merupakan produk sampingan alami dari proses pencernaan. Kelebihan gas dapat disebabkan oleh konsumsi minuman bersoda, menelan udara secara berlebihan, atau fermentasi karbohidrat yang tidak terserap sempurna di usus oleh bakteri usus. Gejala yang menyertai biasanya berupa sendawa dan kentut yang berlebihan. Konsumsi makanan terlalu cepat dan dalam jumlah besar juga dapat memperparah kondisi ini.

  2. Sembelit (Konstipasi): Penumpukan feses di usus besar dapat menyebabkan perut terasa kembung dan tegang. Kurangnya asupan serat, dehidrasi, dan beberapa kondisi medis dapat menjadi pemicunya. Sembelit ditandai dengan frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali seminggu dan feses yang keras dan sulit dikeluarkan.

  3. Dispepsia (Maag): Dispepsia atau maag terjadi ketika asam lambung mengiritasi lapisan lambung atau kerongkongan. Selain perut kembung dan sesak, gejala lain yang mungkin muncul meliputi mual, sendawa, dan sensasi terbakar di ulu hati.

  4. Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS): IBS merupakan gangguan pencernaan yang ditandai oleh berbagai gejala, termasuk perut kembung dan sesak, sembelit, diare, dan lendir dalam feses. Penyebab pasti IBS masih belum sepenuhnya dipahami, namun stres, infeksi bakteri, dan sensitivitas terhadap makanan tertentu sering dikaitkan dengan kondisi ini.

  5. Sindrom Pramenstruasi (PMS): Banyak wanita mengalami perut kembung sebelum dan selama menstruasi. Penumpukan cairan dalam tubuh selama PMS menjadi penyebab utama. Gejala lainnya dapat mencakup nyeri atau kram perut, diare atau sembelit, sakit kepala, dan kelelahan.

  6. Asites: Asites adalah kondisi penumpukan cairan di rongga perut. Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan penyakit hati, namun juga dapat disebabkan oleh gagal ginjal atau gagal jantung. Selain perut kembung, asites juga dapat menyebabkan penambahan berat badan dan kesulitan bernapas.

  7. Fluktuasi Hormon: Hormon, khususnya estrogen pada wanita, dapat berperan dalam menyebabkan perut kembung. Estrogen dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh, terutama selama siklus menstruasi dan perimenopause. Selain itu, hormon juga berinteraksi dengan sistem pencernaan, mempengaruhi motilitas usus dan sensitivitas visceral, sehingga dapat memicu kembung.

Kapan Harus Konsultasi Dokter?

Sebagian besar kasus perut kembung dan sesak dapat hilang dengan sendirinya. Namun, jika kondisi ini berlangsung lama, semakin parah, atau disertai gejala lain seperti demam, muntah, atau penurunan berat badan yang signifikan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jangan menunda perawatan medis jika Anda merasa khawatir.