Tragedi Pembajakan Kereta di Balochistan: 31 Tewas, Ratusan Penumpang Diselamatkan

Tragedi Pembajakan Kereta di Balochistan: 31 Tewas, Ratusan Penumpang Diselamatkan

Sebuah insiden pembajakan kereta api yang mengerikan terjadi di wilayah Balochistan, Pakistan, mengakibatkan tewasnya 31 orang dan menimbulkan keprihatinan luas. Serangan yang dilakukan oleh kelompok separatis Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) ini berlangsung selama lebih dari 30 jam, menyandera ratusan penumpang di wilayah terpencil provinsi tersebut. Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, telah mengutuk keras aksi terorisme ini.

Berdasarkan pernyataan resmi dari Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, juru bicara militer Pakistan, korban tewas terdiri dari 18 tentara dan personel paramiliter, tiga karyawan perkeretaapian, dan lima warga sipil. Angka tersebut, menurut Jenderal Chaudhry, masih berpotensi bertambah mengingat banyaknya penumpang yang mengalami luka-luka. Lebih dari 340 penumpang berhasil dibebaskan dari cengkeraman para militan, berkat operasi penyelamatan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Pakistan. Mir Sarfraz Bugti, kepala menteri Balochistan, mengonfirmasi angka tersebut dalam sebuah konferensi pers di Islamabad.

Pihak berwenang Pakistan juga melaporkan bahwa 33 militan yang terlibat dalam pembajakan tersebut telah tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan pada Rabu malam, 12 Maret 2025. Angka ini terpisah dari jumlah korban tewas sipil dan personel keamanan. Insiden ini menyoroti meningkatnya aktivitas BLA di wilayah tersebut, yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade. BLA sebelumnya juga mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan serupa, termasuk serangan pada bulan Februari yang menewaskan 17 tentara paramiliter dan serangan bom bunuh diri yang menewaskan seorang tentara pada bulan yang sama.

Juru bicara militer, Letnan Jenderal Chaudhry, menuduh para militan berkomunikasi dengan pihak-pihak di Afghanistan. Namun, klaim ini dibantah oleh Taliban. Balochistan, sebuah provinsi yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan, telah lama dilanda konflik dan pemberontakan. Meskipun pemerintah Pakistan telah berupaya mengatasi masalah keamanan di wilayah ini, insiden pembajakan kereta ini menandai peningkatan signifikan dalam kekerasan di tahun terakhir. Kemiskinan yang meluas di wilayah tersebut kerap disebut sebagai salah satu faktor yang mendorong perekrutan anggota kelompok separatis.

Tragedi ini menjadi pengingat akan tantangan keamanan yang kompleks yang dihadapi Pakistan, terutama di wilayah Balochistan. Investigasi menyeluruh perlu dilakukan untuk mengungkap detail insiden dan untuk memastikan para pelaku diadili. Upaya untuk menyelesaikan konflik di Balochistan dan mengatasi akar penyebab kekerasan di wilayah ini menjadi sangat krusial untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.

  • Kronologi singkat kejadian:

    • Pembajakan kereta dimulai pada Senin, 10 Maret 2025.
    • Penyanderaan berlangsung selama lebih dari 30 jam.
    • Operasi pembebasan penumpang dilakukan oleh pasukan keamanan Pakistan.
    • 33 militan tewas dalam baku tembak.
    • 31 korban tewas, termasuk 18 personel keamanan dan 5 warga sipil.
    • Lebih dari 340 penumpang berhasil diselamatkan.
  • Pihak yang terlibat:

    • Tentara Pembebasan Balochistan (BLA)
    • Pasukan keamanan Pakistan
    • Pemerintah Pakistan
    • Taliban (yang membantah terlibat)