Laporan Genosida PBB terhadap Israel Picu Kemarahan Netanyahu, Tuduhan Palsu dan Serangan Balik ke Hamas

Laporan PBB Tuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza, Netanyahu Murka dan Serang Balik

Sebuah laporan kontroversial yang dirilis oleh Komisi Penyelidikan Internasional Independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memicu reaksi keras dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Laporan tersebut menuduh Israel melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, dengan sejumlah temuan yang sangat mengejutkan dan berpotensi mengguncang tatanan internasional.

Komisi PBB, yang dibentuk pada Mei 2021 oleh Dewan HAM PBB, menyelidiki dugaan pelanggaran hukum internasional di wilayah Israel dan Palestina. Dalam laporan terbarunya, Komisi tersebut secara eksplisit menuduh Israel melakukan tindakan genosida yang sistematis. Laporan tersebut merinci berbagai tuduhan serius, termasuk penghancuran sistematis fasilitas perawatan kesehatan perempuan di Gaza selama konflik, yang menyebabkan peningkatan angka kematian ibu dan membatasi akses terhadap layanan medis vital. Lebih lanjut, laporan tersebut juga menuding penggunaan kekerasan seksual sebagai strategi perang oleh pasukan keamanan Israel, dengan praktik-praktik seperti penelanjangan di depan umum dan kekerasan seksual sebagai bagian dari prosedur operasi mereka.

Laporan tersebut juga menyebutkan tindakan-tindakan Israel yang telah, menurut PBB, merusak kapasitas reproduksi warga Palestina di Gaza. Laporan tersebut menegaskan bahwa tindakan-tindakan tersebut, di samping lonjakan kematian ibu akibat terbatasnya akses medis, merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, yang masuk dalam kategori praktik pemusnahan. Komisi PBB dengan tegas menyatakan bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Israel memenuhi kriteria genosida sebagaimana tertuang dalam Statuta Roma dan Konvensi Genosida.

Reaksi Netanyahu terhadap laporan tersebut sangat keras. Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis oleh kantor Perdana Menteri Israel, Netanyahu menyebut laporan PBB sebagai "palsu" dan mengecam Dewan HAM PBB sebagai badan yang "anti-Semit, korup, mendukung teror, dan tidak relevan." Netanyahu menolak tuduhan genosida tersebut dan malah mengalihkan perhatian kepada Hamas, kelompok yang dituduhnya bertanggung jawab atas pembantaian terhadap warga Yahudi.

Netanyahu menyatakan keheranannya atas fokus PBB terhadap Israel, sambil menekankan bahwa perhatian seharusnya diarahkan kepada Hamas. Ia berpendapat bahwa PBB seharusnya fokus pada kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan oleh Hamas, yang menurutnya telah melakukan "pembantaian paling parah terhadap orang-orang Yahudi sejak Holocaust." Pernyataan Netanyahu ini merupakan serangan balik yang kuat terhadap temuan PBB dan menempatkan dirinya dalam posisi defensif yang kuat terhadap tuduhan genosida yang sangat serius.

Laporan PBB ini telah memicu perdebatan sengit di tingkat internasional. Tuduhan genosida, jika terbukti, akan memiliki implikasi hukum dan politik yang sangat besar. Reaksi keras Netanyahu dan upaya untuk mengalihkan fokus kepada Hamas kemungkinan akan memperkeruh situasi dan menimbulkan ketegangan lebih lanjut antara Israel dan komunitas internasional. Perdebatan mengenai laporan ini dan konsekuensinya diperkirakan akan terus berlanjut dalam waktu mendatang.