Festival Musik Patrol Lumajang: Kolaborasi Tradisi dan Kreativitas di Bulan Ramadan
Festival Musik Patrol Lumajang: Perpaduan Tradisi dan Kreativitas Meriahkan Ramadan
Ramadan di Lumajang tahun ini diwarnai dengan kemeriahan Festival Musik Patrol yang diselenggarakan di Masjid Agung Anas Mahfud. Acara yang berlangsung Sabtu malam, 15 Maret 2025, ini menyuguhkan perpaduan unik antara tradisi musik patrol, kearifan lokal Jawa, dan kreativitas memanfaatkan barang bekas. Ribuan warga Lumajang tumpah ruah menyaksikan penampilan 17 grup peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, remaja mushola, remaja masjid, dan karang taruna. Semaraknya festival ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kreativitas masyarakat Lumajang dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Para peserta menampilkan kolaborasi instrumen musik tradisional seperti kentongan, gambang, seruling, tamborin, gamelan, dan rebana, yang dipadukan secara apik dengan barang-barang bekas seperti timba. Alunan musik patrol yang merdu, diiringi lagu-lagu daerah dan selawat Nabi, menghibur warga yang hadir. Peserta juga menampilkan kostum yang merefleksikan budaya Islam dan Jawa, menambah semarak dan nilai estetika pertunjukan. Penilaian yang dilakukan juri mencakup penampilan, kreativitas musik dan lagu, serta kekompakan antar anggota grup.
Ketua Panitia, Ali Mukhtar, mengungkapkan bahwa persiapan festival ini cukup panjang. “Ke-17 grup peserta membutuhkan waktu hingga 13 hari untuk mempersiapkan dekorasi kendaraan musik patrol dan berlatih agar penampilan mereka kompak dan merdu,” ujarnya kepada awak media. Proses persiapan yang matang ini terlihat dari penampilan setiap grup yang begitu memukau dan profesional. Festival ini tidak hanya menampilkan partisipasi dari kalangan dewasa, namun juga melibatkan anak-anak, yang menambah semarak acara dan menunjukkan regenerasi apresiasi terhadap tradisi lokal.
Rute pawai musik patrol juga dirancang untuk menjangkau berbagai wilayah di Lumajang. Iring-iringan musik patrol yang meriah menyusuri Alun-Alun Barat, Alun-Alun Utara, Jalan Letjen Sutoyo, Jalan MT Haryono, dan Jalan Panglima Besar Sudirman, menebar nuansa Ramadan yang penuh kegembiraan dan keakraban. Mita, salah satu pengunjung, mengatakan, “Festival musik patrol ini menyenangkan dan enak didengar. Suasana ini memberikan hiburan tersendiri bagi warga yang menyaksikannya.” Acara yang berlangsung setelah salat Tarawih hingga menjelang sahur ini berhasil menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lumajang dan menjadi bukti nyata bagaimana tradisi dapat dihidupkan kembali dengan sentuhan kreativitas modern.
Berikut ringkasan kategori penilaian peserta:
- Penampilan
- Kreativitas Musik
- Lagu
- Kekompakan
Festival ini berhasil menampilkan perpaduan harmonis antara tradisi, kreativitas, dan semangat kebersamaan masyarakat Lumajang dalam menyambut bulan suci Ramadan. Keberhasilan acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menghidupkan kembali tradisi lokal dengan cara-cara yang inovatif dan menarik.