Era Digital Akhiri Layanan Pos Tradisional Denmark Setelah 400 Tahun
Era Digital Akhiri Layanan Pos Tradisional Denmark Setelah 400 Tahun
Sejarah panjang layanan pos di Denmark, yang telah berlangsung selama empat abad, resmi berakhir. PostNord, perusahaan layanan pos milik negara, mengumumkan penghentian seluruh layanan pengiriman surat pada akhir tahun 2025. Keputusan ini menandai babak baru dalam transformasi digital negara tersebut dan sekaligus menjadi cerminan tren global penurunan penggunaan surat konvensional.
Penurunan drastis volume surat, mencapai 90% sejak awal abad ke-21, menjadi penyebab utama penghentian layanan ini. Hal ini memaksa PostNord untuk mengambil langkah strategis yang sulit, meskipun memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam kehidupan masyarakat Denmark. Sejak Juni 2025, sebanyak 1.500 kotak pos di seluruh negeri mulai dihapus, menjadi simbol nyata dari berakhirnya era surat tradisional.
Meskipun demikian, Menteri Transportasi Thomas Danielsen berupaya menenangkan kekhawatiran publik. Ia memastikan bahwa pengiriman surat dan paket tetap dapat dilakukan melalui pasar bebas yang kini terbuka untuk layanan pengiriman alternatif. Namun, jaminan tersebut tak mampu meredam kecemasan para pekerja PostNord. Sekitar 500 dari total 4.600 karyawan perusahaan terancam kehilangan pekerjaan akibat penutupan layanan surat.
"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan," ungkap Anders Raun Mikkelsen, seorang karyawan PostNord kepada lembaga penyiaran Denmark, DR. Ia mewakili perasaan ratusan karyawan lainnya yang menghadapi ketidakpastian masa depan. Mikkelsen menggambarkan situasi ini bukan hanya sebagai masalah bagi departemennya, melainkan juga bagi 1.500 individu yang terdampak langsung oleh keputusan ini. Kondisi ini semakin diperparah dengan fakta bahwa Denmark merupakan salah satu negara dengan tingkat digitalisasi tertinggi di dunia.
Tren penurunan penggunaan surat bukan hanya terjadi di Denmark. Negara-negara Eropa lainnya juga menghadapi tantangan serupa. Deutsche Post di Jerman, misalnya, telah melakukan pemangkasan 8.000 pekerjaan sebagai respon terhadap penurunan volume surat. Meskipun demikian, perwakilan staf Deutsche Post masih menyatakan kekhawatiran akan potensi pemutusan hubungan kerja lebih lanjut.
Digitalisasi yang pesat di Denmark telah menyebabkan pergeseran signifikan dalam komunikasi. Aplikasi digital telah menjadi alat utama untuk berbagai keperluan, termasuk akses informasi pemerintahan, transaksi keuangan, dan komunikasi pribadi. Laporan bank, tagihan, dan korespondensi pemerintah kini umumnya dikirimkan secara elektronik melalui aplikasi seperti Digital Post. Hal ini terlihat jelas dari penurunan jumlah surat yang dikirimkan, dari 1,4 miliar surat pada awal abad ke-21 menjadi hanya 110 juta surat pada tahun lalu.
PostNord sendiri menyatakan bahwa pasar surat konvensional tidak lagi menguntungkan. Sebagai langkah antisipatif, perusahaan berencana untuk mengalihkan fokus bisnis ke layanan pengiriman paket. Sementara itu, bagi pelanggan yang masih memiliki prangko, PostNord menawarkan pengembalian dana untuk prangko yang dibeli pada tahun 2024 dan 2025 dalam jangka waktu terbatas di tahun 2026. Penghentian layanan surat ini menjadi bukti nyata transformasi digital yang pesat dan dampaknya terhadap industri tradisional. Namun dibalik kemajuan teknologi, ada dampak sosial ekonomi yang perlu diperhatikan dan ditangani dengan bijak.
Daftar poin penting terkait penghentian layanan surat PostNord:
- Penghentian layanan surat pada akhir 2025.
- Penurunan volume surat hingga 90% sejak awal abad ke-21.
- 1.500 kotak pos akan dihapus.
- Sekitar 500 pekerja PostNord terancam kehilangan pekerjaan.
- Pasar bebas untuk layanan pengiriman surat dan paket akan dibuka.
- Tren serupa terjadi di negara-negara Eropa lainnya.
- Digitalisasi yang tinggi di Denmark menjadi faktor utama penurunan penggunaan surat.
- PostNord akan berfokus pada layanan pengiriman paket.
- Pengembalian dana prangko tersedia untuk jangka waktu terbatas.