Banjir Luwu: Sungai Paremang Meluap, Ratusan Rumah Terendam di Dua Kecamatan

Banjir Luwu: Sungai Paremang Meluap, Ratusan Rumah Terendam di Dua Kecamatan

Bencana banjir melanda Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, setelah hujan deras yang mengguyur wilayah hulu pegunungan pada Selasa, 4 Maret 2025 dini hari. Sungai Paremang meluap, mengakibatkan genangan air yang signifikan di sejumlah desa di Kecamatan Ponrang Selatan dan Kecamatan Kamanre. Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, ratusan rumah warga terendam, mengakibatkan kerugian material dan dampak sosial yang cukup besar bagi masyarakat setempat.

Andi Baso Tenriessa, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Luwu, menjelaskan bahwa luapan sungai dimulai sekitar pukul 03.55 Wita. Ketinggian air mencapai 90 sentimeter, merendam tidak hanya permukiman warga, namun juga infrastruktur penting seperti ruas jalan, rumah ibadah, dan fasilitas umum lainnya. Data yang dihimpun hingga siang hari menunjukan total 215 kepala keluarga (KK) terdampak di lima desa yang teridentifikasi. Kerusakan infrastruktur meliputi jalan poros desa dan provinsi, serta dampak yang signifikan pada sektor pertanian, dengan 45 hektar sawah dan 25 hektar tambak udang yang terendam banjir.

Rincian kerusakan berdasarkan kecamatan sebagai berikut:

  • Kecamatan Kamanre: 150 unit rumah terendam, 1 masjid, 1 sekolah dasar, 45 hektar sawah, 25 hektar tambak udang, jalan poros desa dan jalan poros provinsi.
  • Kecamatan Ponrang Selatan: 65 unit rumah terendam.

Meskipun pada pukul 10.00 Wita ketinggian air di sebagian besar wilayah terdampak telah surut, Desa Wara di Kecamatan Kamanre masih tergenang hingga sore hari. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya posisi desa yang berada di daerah hilir dan pengaruh pasang surut air laut. Lebih lanjut, kerusakan enam unit tanggul di Desa Wara memperparah kondisi tersebut, mengakibatkan air terus mengalir dan menggenangi permukiman dan persawahan. Kondisi ini menunjukkan kompleksitas penanganan banjir di wilayah tersebut, yang membutuhkan penanganan terpadu dan jangka panjang.

BPBD Kabupaten Luwu saat ini tengah fokus pada upaya penanganan pascabanjir, termasuk pendataan kerugian dan bantuan kepada warga terdampak. Langkah-langkah mitigasi bencana ke depannya juga menjadi perhatian penting untuk mengurangi risiko kerugian yang serupa di masa mendatang. Kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait sangat krusial dalam menghadapi bencana alam seperti ini dan membangun ketahanan bencana di Kabupaten Luwu.