Keunggulan Vietnam atas Indonesia: Analisis Perbandingan Investasi, Inovasi, dan Iklim Bisnis
Keunggulan Vietnam atas Indonesia: Analisis Perbandingan Investasi, Inovasi, dan Iklim Bisnis
Indonesia dan Vietnam, dua negara berkembang di Asia Tenggara, tengah bersaing ketat dalam menarik investasi asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, analisis komparatif terbaru menunjukkan keunggulan signifikan Vietnam di berbagai sektor, mulai dari ekspor hingga iklim investasi yang lebih kondusif. Pertumbuhan ekspor Vietnam yang pesat, didorong oleh fokus pada produk industri bernilai tambah tinggi, jauh melampaui Indonesia. Sementara Indonesia masih bergantung pada komoditas mentah, Vietnam telah berhasil melakukan diversifikasi ekonomi, menghasilkan peningkatan ekspor hingga 85 kali lipat dalam dua dekade terakhir. Hal ini menunjukkan strategi pembangunan ekonomi Vietnam yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Perbandingan Investasi Asing Langsung (FDI)
Meskipun Indonesia menerima FDI yang lebih tinggi secara nominal pada tahun 2023 (22 miliar dolar AS) dibandingkan Vietnam (18,5 miliar dolar AS), rasio FDI terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukkan cerita yang berbeda. Vietnam mencatatkan rasio 4,3%, jauh lebih tinggi daripada Indonesia yang hanya 1,6%. Ini mengindikasikan efisiensi yang lebih besar dalam memanfaatkan investasi asing untuk pertumbuhan ekonomi. Data lebih lanjut menunjukkan tren positif investasi di Vietnam yang telah melampaui angka pra-pandemi COVID-19, sementara Indonesia masih berada di bawahnya. Sumber utama investasi di Indonesia masih didominasi oleh Singapura, Hong Kong, dan Tiongkok, sementara Vietnam menarik investasi signifikan dari negara-negara Asia Timur seperti Tiongkok, Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan, yang berkontribusi lebih dari 80% dari total FDI.
Analisis Sektoral Investasi
Sektor manufaktur tetap menjadi magnet utama investasi di kedua negara. Namun, di Indonesia, terlihat penurunan investasi di sektor teknologi informasi dan komunikasi, keuangan, serta perdagangan besar dan ritel. Sebaliknya, Vietnam juga menarik investasi besar di sektor real estat dan pembangkit listrik. Perbedaan ini menunjukkan fokus investasi yang berbeda dan menunjukkan bahwa Vietnam lebih berhasil menarik investasi di sektor-sektor berteknologi tinggi dan bernilai tambah tinggi. Data terbaru pada periode Januari hingga Desember 2024 bahkan menunjukkan peningkatan investasi di Vietnam menjadi 25,4 miliar dolar AS.
Perbandingan Iklim Investasi
Studi kasus menarik adalah dominasi Vietnam dalam menarik investasi dari perusahaan teknologi raksasa. Apple, misalnya, telah menginvestasikan hampir 16 miliar dolar AS di Vietnam sejak 2019, jauh lebih besar dibandingkan investasi relatif kecil di Indonesia. Meskipun Indonesia baru-baru ini mengamankan investasi senilai 160 juta dolar AS dari Apple untuk periode 2026-2028, perbedaannya masih sangat signifikan. Nvidia juga memilih Vietnam sebagai pusat penelitian dan pengembangan (R&D) kecerdasan buatan (AI), diikuti oleh Google, Foxconn, dan Meta. Keunggulan Vietnam tidak hanya terletak pada biaya manufaktur yang murah, tetapi juga dukungan pemerintah yang lebih kondusif, populasi muda yang terampil, kualitas sumber daya manusia yang baik, dan lokasi geografis yang strategis.
Laporan World Bank: B-Ready 2024
Laporan World Bank “Business Ready/B-Ready” 2024 memberikan wawasan lebih lanjut tentang perbedaan iklim investasi di kedua negara. Vietnam unggul dalam enam dari sepuluh pilar utama, termasuk prosedur memulai bisnis, layanan utilitas, tenaga kerja, layanan keuangan, perdagangan internasional, dan persaingan pasar. Indonesia unggul hanya dalam tiga pilar: lokasi bisnis, perpajakan, dan kepailitan usaha. Vietnam bahkan masuk dalam 20% negara dengan kinerja terbaik (top quintile) dalam hal kerangka regulasi dan efisiensi operasional.
Indeks Inovasi Global
Global Innovation Index 2024, yang dikeluarkan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO), menempatkan Vietnam di peringkat ke-44, jauh di atas Indonesia yang berada di peringkat ke-54. Vietnam unggul dalam lima dari tujuh komponen yang dinilai, termasuk sumber daya manusia dan penelitian, infrastruktur, dan keluaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini menunjukkan kapasitas inovasi Vietnam yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
Kesimpulan
Analisis komparatif ini menunjukkan bahwa Vietnam telah berhasil membangun keunggulan kompetitif yang signifikan dibandingkan Indonesia dalam menarik investasi, mendorong inovasi, dan menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif. Indonesia perlu melakukan reformasi struktural yang komprehensif untuk meningkatkan daya saingnya dan menghindari tertinggal lebih jauh dari Vietnam dalam pertumbuhan ekonomi.