Serangan Udara AS di Yaman: Houthi Kecam Agresi dan Bantah Ancaman Navigasi Internasional

Serangan Udara AS di Yaman: Houthi Kecam Agresi dan Bantah Ancaman Navigasi Internasional

Pada Sabtu, 15 Maret 2025, militer Amerika Serikat melancarkan serangan udara di ibu kota Yaman, Sana'a, yang menargetkan kelompok pemberontak Houthi. Serangan ini memicu kecaman keras dari kelompok Houthi yang menyebutnya sebagai tindakan agresi terang-terangan terhadap kedaulatan negara mereka. Juru bicara Houthi, dalam pernyataan yang dikutip oleh Al Jazeera, mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran hak kedaulatan Yaman dan menegaskan bahwa serangan ini turut mendorong peningkatan agresi Israel terhadap Gaza.

Pernyataan Houthi tersebut juga membantah klaim Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang sebelumnya menuduh kelompok tersebut mengancam kepentingan navigasi internasional di Selat Bab al-Mandeb. Houthi menyatakan bahwa embargo maritim yang diberlakukan oleh Yaman hanya ditujukan kepada kapal-kapal Israel hingga bantuan kemanusiaan mencapai Gaza sesuai dengan perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati. Mereka menekankan bahwa serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dilakukan setelah melewati batas waktu empat hari yang diberikan kepada para mediator, dan bahwa navigasi internasional di Laut Merah tetap aman dari tindakan Yaman.

Presiden Trump, melalui pernyataan di Truth Social, menyatakan bahwa operasi militer AS dilakukan sebagai tanggapan atas dukungan yang diduga diberikan Houthi kepada Iran, serta ancaman yang ditimbulkan terhadap kepentingan AS di Laut Merah. Trump menegaskan komitmen AS untuk menggunakan kekuatan yang diperlukan hingga tujuan operasi tercapai. Sementara itu, laporan dari AFP menyebutkan bahwa serangan udara tersebut mengakibatkan sembilan orang tewas di Sana'a. Peristiwa ini meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah yang tengah dilanda berbagai konflik.

Houthi dalam pernyataannya menegaskan bahwa serangan AS justru merupakan eskalasi militerisasi Laut Merah dan menjadi ancaman nyata terhadap navigasi internasional di kawasan tersebut. Mereka menuduh Trump menyebarkan informasi yang menyesatkan opini publik internasional mengenai ancaman terhadap jalur pelayaran. Konflik Yaman, yang telah berlangsung bertahun-tahun, semakin rumit dengan intervensi asing dan berbagai kepentingan yang saling bertentangan. Serangan AS ini dinilai sebagai langkah signifikan yang berpotensi memicu eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang telah menghancurkan negara tersebut.

Kronologi Kejadian:

  • Sabtu, 15 Maret 2025: Serangan udara AS di Sana'a.
  • Sabtu, 15 Maret 2025: Pernyataan Presiden Trump tentang operasi militer AS terhadap Houthi.
  • Minggu, 16 Maret 2025: Pernyataan resmi Houthi yang mengecam serangan AS dan membantah klaim ancaman navigasi.

Dampak Potensial:

  • Eskalasi konflik di Yaman.
  • Peningkatan ketegangan regional di Timur Tengah.
  • Reaksi internasional terhadap intervensi militer AS.
  • Dampak kemanusiaan yang lebih besar bagi penduduk Yaman.