Puasa: Strategi Alami Memperlambat Penuaan Kulit dan Meningkatkan Kesehatan Tubuh

Puasa: Strategi Alami Memperlambat Penuaan Kulit dan Meningkatkan Kesehatan Tubuh

Dr. dr. Sondang MH Amelia P. Sirait, Sp.DV, Kepala Divisi Dermatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam diskusi daring baru-baru ini mengungkapkan temuan ilmiah mengenai dampak positif puasa terhadap kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan. Lebih dari sekadar praktik keagamaan, puasa, menurut Sondang, menawarkan manfaat signifikan dalam memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kesehatan secara holistik. Penjelasannya didasarkan pada mekanisme biologis yang kompleks dan didukung oleh penelitian ilmiah.

Salah satu mekanisme kunci yang dijelaskan Sondang adalah aktivasi anti-oksidatif stress di dalam sel tubuh. Proses ini, dipicu oleh periode puasa, membantu mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas yang menjadi penyebab utama penuaan dini. Lebih lanjut, puasa juga menurunkan aktivitas mTOR signaling pathway, jalur seluler yang berperan dalam proses inflamasi dan penuaan. Dengan demikian, puasa dapat secara efektif memperlambat proses penuaan kulit dan jaringan tubuh lainnya.

Selain itu, puasa mendorong regenerasi sel punca (stem cell) dalam tubuh. Sel-sel punca ini berperan penting dalam memperbaiki jaringan yang rusak, termasuk jaringan kulit. Proses ini diiringi peningkatan keseimbangan mikrobiota usus, yang berdampak langsung pada kesehatan kulit. Ketika sistem pencernaan beristirahat, populasi bakteri baik dalam usus meningkat, berkontribusi pada peningkatan kesehatan kulit. Kulit pun menjadi lebih cerah, bersih, dan tampak lebih muda.

Manfaat puasa tidak berhenti sampai di situ. Sondang menjelaskan bahwa puasa juga memberikan dampak positif pada kesehatan kardiovaskular, dengan menstabilkan denyut jantung, menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan insulin. Hal ini sangat penting karena penyakit metabolik seringkali dikaitkan dengan proses inflamasi yang mempercepat penuaan. Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan sistem imun dan kesehatan persendian.

Proses autophagy, yaitu proses pembersihan seluler di mana tubuh menghancurkan sel-sel yang tidak sehat dan mendaur ulangnya menjadi asam amino baru, juga berperan penting dalam manfaat puasa. Proses ini memungkinkan pertumbuhan sel-sel baru yang lebih sehat, berkontribusi pada perbaikan jaringan dan kesehatan kulit. Sondang menekankan pentingnya mengontrol pola makan selama puasa, dengan mengutamakan konsumsi buah dan sayur yang kaya akan air, serta membatasi makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan dan daging berlemak.

Penelitian telah menunjukkan bahwa diet atau puasa dengan asupan air yang cukup berkontribusi pada kulit yang lebih lembut dan cerah, serta suasana hati yang lebih positif. Kesimpulannya, puasa bukan hanya sekadar praktik ibadah, tetapi juga strategi alami untuk menjaga kesehatan dan memperlambat proses penuaan. Namun, penting untuk tetap menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, baik saat sahur maupun berbuka puasa, untuk memaksimalkan manfaatnya.

Catatan: Informasi ini bertujuan untuk edukasi dan bukan sebagai pengganti konsultasi medis. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum melakukan perubahan signifikan pada pola makan atau gaya hidup Anda.