Makna 'Subhanal Malikil Quddus' dan Amalan Sunnah Setelah Sholat Witir

Makna 'Subhanal Malikil Quddus' dan Amalan Sunnah Setelah Sholat Witir

Di bulan Ramadan, umat Muslim meningkatkan ibadah, termasuk sholat Tarawih dan Witir. Setelah menunaikan sholat Witir, banyak yang melantunkan dzikir 'Subhanal malikil quddus'. Namun, pemahaman mendalam tentang makna dzikir ini dan amalan sunnah yang menyertainya seringkali kurang dipahami. Artikel ini akan menguraikan makna 'Subhanal malikil quddus', menjelaskan landasan hadits dan Al-Qur'an terkait amalan pasca sholat Witir, serta merinci bacaan-bacaan doa dan surat pendek yang dianjurkan.

Makna 'Subhanal Malikil Quddus'

'Subhanal malikil quddus' merupakan dzikir yang dianjurkan setelah sholat Witir, bukan hanya setelah sholat Tarawih. Dzikir ini terdiri dari tiga kata, yaitu:

  • Subhanal: Maha Suci
  • Malikil: Raja, Penguasa
  • Quddus: Maha Suci, Maha Kudus

Dengan demikian, arti lengkapnya adalah: "Maha Suci Allah, Raja yang Maha Kudus." Pengulangan dzikir ini tiga kali setelah sholat Witir, seperti yang diriwayatkan dalam hadits dari Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza, merupakan amalan sunnah yang memiliki keutamaan tersendiri dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Landasan Hadits dan Al-Qur'an

Anjuran untuk berdzikir dan berdoa telah ditegaskan dalam Al-Qur'an. Surat Al-Ahzab ayat 41 memerintahkan umat Islam untuk senantiasa mengingat Allah SWT dengan dzikir yang banyak: "Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan dzikir sebanyak-banyaknya." Sementara itu, Surat Al-Baqarah ayat 186 menjelaskan bahwa Allah SWT selalu dekat dan mengabulkan doa hamba-Nya. Kedua ayat ini menjadi landasan kuat bagi pentingnya berdzikir dan berdoa dalam kehidupan seorang Muslim, termasuk setelah menunaikan sholat Witir.

Hadits-hadits shahih juga menjelaskan amalan sunnah setelah sholat Witir. Riwayat dari Ubay bin Ka'ab menyebutkan Rasulullah SAW membaca 'Subhanal malikil quddus' tiga kali setelah sholat Witir, dengan suara keras pada bacaan terakhir. Hadits ini menunjukkan pentingnya dzikir ini sebagai bagian dari rangkaian ibadah pasca sholat Witir.

Amalan Sunnah Setelah Sholat Witir

Selain 'Subhanal malikil quddus', ada beberapa amalan sunnah lain yang dapat diamalkan setelah sholat Witir, antara lain:

  • Doa setelah sholat Witir: "Subhanal malikil quddus subbuhun quddusun rabbuna wa rabbul mala-ikati warruh." (Maha Suci Engkau penguasa yang memiliki kesucian. Maha Suci Engkau Zat yang memiliki kesucian, Tuhan kami dan Tuhannya para malaikat serta roh.)
  • Doa lain yang diriwayatkan dari Ali r.a.: "Allahumma innii a-'uudzu bi ridhaa-ka min sakhatik, wa bi mu'aafatika min 'uquubatik, wa a-'uudzu bika min-ka, laa uh-shii tsa-naa-an 'alaika anta, kamaa ats-naita 'alaa nafsik." (Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.)
  • Membaca Surat-surat Pendek: Rasulullah SAW biasa membaca Surat Al-A'la, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas pada sholat Witir tiga rakaat. Ketiga surat ini memiliki makna yang dalam dan memperkuat keimanan.

Melaksanakan amalan-amalan sunnah ini setelah sholat Witir diharapkan dapat meningkatkan ketaqwaan dan mempererat hubungan dengan Allah SWT, sekaligus memperkaya pemahaman dan penghayatan ibadah di bulan Ramadan.