Renovasi 60 Masjid Bersejarah Saudi Tuntaskan Fase Awal Proyek Pengembangan Warisan Islam
Renovasi 60 Masjid Bersejarah Saudi Tuntaskan Fase Awal Proyek Pengembangan Warisan Islam
Program ambisius Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, untuk pengembangan masjid-masjid bersejarah memasuki babak baru dengan selesainya renovasi 60 dari total 130 masjid yang ditargetkan. Proyek yang diluncurkan pada tahun 2018 ini telah berhasil merestorasi bangunan-bangunan sakral tersebut di 13 wilayah di seluruh Kerajaan, menandai penyelesaian hampir setengah dari keseluruhan rencana pengembangan. Keberhasilan fase pertama ini disambut dengan apresiasi luas dari berbagai pihak, mengingat pentingnya peran masjid-masjid bersejarah tersebut dalam konteks budaya, sejarah, dan keagamaan Arab Saudi.
Proses renovasi yang dilakukan secara teliti memastikan pelestarian arsitektur dan identitas otentik setiap masjid. Bukan sekadar pemugaran fisik, proyek ini mengedepankan pendekatan holistik yang mencakup pengembangan lingkungan sekitar masjid, pembentukan perusahaan nasional spesialis rehabilitasi masjid bersejarah, peningkatan kesadaran publik akan nilai warisan budaya, dan penerapan sistem kerja terpadu yang melibatkan berbagai pihak. Hal ini menunjukan komitmen pemerintah Saudi dalam melestarikan warisan Islam dan meningkatkan peran masjid sebagai pusat keagamaan dan komunitas.
Apresiasi dari Berbagai Pihak:
Respon positif datang dari berbagai kalangan. Sheikh Abdullatif Al-Sheikh, Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan, menekankan pentingnya proyek ini dalam memperkuat dimensi budaya Arab Saudi dan memulihkan peran keagamaan masjid-masjid bersejarah sebagai saksi bisu perjalanan peradaban Islam. Beliau menyebut proyek ini sebagai manifestasi dari kepemimpinan bijaksana yang peduli terhadap rumah-rumah Tuhan dan memulihkan kehidupan di dalamnya.
Hani Al-Muqbil, Ketua Komite Pengarah Proyek, menjelaskan bahwa proyek ini didasarkan pada konsep pembangunan strategis yang melampaui restorasi semata. Lima pilar utama proyek ini adalah:
- Pelestarian identitas arsitektur otentik setiap masjid.
- Pengembangan lingkungan sekitar masjid.
- Pengembangan perusahaan nasional spesialis rehabilitasi masjid bersejarah.
- Peningkatan kesadaran akan nilai masjid bersejarah dan pentingnya budaya serta peradaban.
- Pengembangan sistem kerja terpadu yang melibatkan berbagai pihak.
Sementara itu, Dr. Jasser Al-Harbash, CEO Komisi Warisan Budaya Arab Saudi, memuji upaya tim nasional yang bekerja dengan standar tertinggi dalam mendokumentasikan, merancang, dan melaksanakan renovasi. Ia menekankan bahwa proyek ini menempatkan Arab Saudi sebagai pelopor dalam rehabilitasi bangunan bersejarah dengan metode ilmiah yang tepat, sekaligus melestarikan keaslian arsitekturnya. Proses identifikasi masjid yang direnovasi juga didasarkan pada kriteria ketat yang mempertimbangkan signifikansi historis, budaya, dan arsitektural, serta kaitannya dengan sejarah Islam dan Nabi Muhammad SAW. Renovasi juga mencakup penambahan fasilitas modern seperti ruang salat wanita dan peningkatan sistem ventilasi, pendingin udara, dan pencahayaan, tanpa mengorbankan keaslian bangunan.
Dengan selesainya renovasi 60 masjid, proyek ini telah mencapai kemajuan signifikan. Namun, masih ada 70 masjid bersejarah lainnya yang menunggu pemugaran. Keberhasilan fase awal ini diharapkan menjadi momentum untuk menyelesaikan proyek secara keseluruhan dan menjaga warisan Islam di Arab Saudi untuk generasi mendatang.