Indonesia Percepat Upaya Bergabung ke OECD: Airlangga Hartarto Lakukan Serangkaian Pertemuan di Paris

Indonesia Percepat Upaya Bergabung ke OECD: Airlangga Hartarto Lakukan Serangkaian Pertemuan di Paris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin delegasi Indonesia dalam serangkaian pertemuan intensif di Paris, Prancis, pada 3-5 Maret 2025, guna mempercepat proses aksesi Indonesia ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan memperkuat peran di kancah global.

Agenda kunjungan Airlangga meliputi pertemuan bilateral dengan sejumlah pejabat kunci. Di antaranya adalah pertemuan dengan Menteri Ekonomi, Keuangan, serta Kedaulatan Industri dan Digital Prancis, Eric Lombard; Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann; dan sejumlah Duta Besar negara-negara anggota OECD, termasuk Australia, Jepang, Belanda, Inggris, Polandia, Irlandia, Jerman, Prancis, dan Korea Selatan. Pertemuan-pertemuan ini difokuskan pada pembahasan langkah-langkah konkret untuk memperlancar proses aksesi Indonesia ke OECD, termasuk penyampaian Initial Memorandum Indonesia pada Pertemuan Dewan OECD Tingkat Menteri pada Juni 2025. Selain itu, Airlangga juga berkesempatan menyampaikan presentasi pada UNESCO World Engineer’s Day, menonjolkan peran vital insinyur dalam merumuskan kebijakan pembangunan berkelanjutan.

Airlangga menekankan komitmen Indonesia dalam menjalankan reformasi struktural yang sejalan dengan standar OECD. Proses aksesi ini meliputi evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola ekonomi dan publik, kapasitas, keterlibatan, serta kontribusi Indonesia dalam ekonomi regional dan global. Pemerintah Indonesia saat ini tengah menyelesaikan dokumen Initial Memorandum, yang akan menilai kesesuaian kebijakan, regulasi, dan standar nasional dengan instrumen OECD. Dokumen ini akan menjadi landasan penting dalam proses negosiasi dan evaluasi selanjutnya.

Dalam pertemuannya, Airlangga mempresentasikan berbagai inisiatif dan reformasi kebijakan yang telah dan sedang dijalankan Indonesia. Ia juga membahas dukungan yang telah diberikan beberapa negara mitra dan mendorong komitmen nyata dari negara-negara lain untuk mendukung aksesi Indonesia. Selain itu, Airlangga juga memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan pertemuan dengan beberapa komunitas bisnis, termasuk CEO Eramet, guna membahas percepatan transformasi industri hijau di Indonesia dan integrasi yang lebih kuat dalam rantai pasok global.

Sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dan satu-satunya negara Asia Tenggara dalam G20, Indonesia memiliki peran strategis dalam perekonomian global. Keanggotaan penuh di OECD diharapkan akan meningkatkan daya saing Indonesia di berbagai sektor, termasuk investasi, perdagangan, tata kelola ekonomi, dan kebijakan sosial. Pemerintah Indonesia optimis bahwa aksesi ini akan berdampak positif, baik dalam peningkatan kualitas kebijakan ekonomi maupun dalam penguatan kerja sama internasional.

Berikut beberapa poin penting yang dibahas dalam kunjungan tersebut:

  • Penyampaian Initial Memorandum ke OECD pada Juni 2025.
  • Evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola ekonomi dan publik Indonesia.
  • Pentingnya dukungan negara-negara anggota OECD terhadap aksesi Indonesia.
  • Percepatan transformasi industri hijau di Indonesia.
  • Peningkatan daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.

Kunjungan Airlangga ke Paris menandai babak penting dalam upaya Indonesia untuk bergabung ke OECD. Proses ini menuntut komitmen dan kerja keras dari seluruh pemangku kepentingan, namun hasilnya akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia di masa depan.