Senapan Angin Tewaskan Warga Banyuwangi, Pelaku Salah Bidik Tupai

Senapan Angin Tewaskan Warga Banyuwangi, Pelaku Salah Bidik Tupai

Tragedi memilukan terjadi di Dusun Terongan, Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (28/2) sore. Ponisin (40), warga setempat, meninggal dunia setelah tertembak peluru nyasar dari senapan angin. Insiden bermula dari upaya MH (39), warga yang sama, untuk menembak tupai menggunakan senapan angin yang baru saja diperbaiki. Namun, alih-alih mengenai sasarannya, peluru justru mengenai mata kanan Ponisin yang saat itu tengah asyik bermain bola bersama teman-temannya.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega, MH sedang melakukan uji coba senapan anginnya. "Tersangka mengaku sedang menjajal senapan anginnya yang baru diperbaiki. Melihat seekor tupai, ia berupaya membidik. Namun, tupai tersebut melompat ke atas atap garasi, dan dalam kondisi tegang, secara tak sengaja ia menekan pelatuk senapan," jelas Kompol Vega, sebagaimana dilansir sejumlah media pada Senin (2/3). Akibatnya, peluru menembus mata kanan Ponisin dan hingga menembus tengkorak kepala.

Setelah kejadian tersebut, Ponisin langsung dilarikan ke Rumah Sakit Krikilan untuk mendapatkan perawatan intensif. Sayangnya, meskipun mendapatkan penanganan medis selama dua hari, nyawa Ponisin tak dapat diselamatkan. Kondisi korban terus memburuk akibat luka tembak serius yang dialaminya. Kehilangan Ponisin meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

Pihak kepolisian telah mengamankan MH sebagai tersangka. Saat ini, MH tengah menjalani proses hukum atas kelalaiannya yang menyebabkan tewasnya Ponisin. Kasus ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menggunakan senjata api, termasuk senapan angin, serta pentingnya memahami dan mematuhi aturan terkait kepemilikan dan penggunaan senjata tersebut. Kelalaian yang terjadi telah berujung pada hilangnya nyawa manusia, sebuah peristiwa yang tentu saja sangat menyedihkan dan menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan rangkaian peristiwa dan mengumpulkan bukti-bukti tambahan. Selain itu, pihak kepolisian juga akan menyelidiki legalitas kepemilikan senapan angin yang digunakan oleh MH. Proses hukum akan terus berlanjut untuk memberikan keadilan bagi keluarga korban.

Kronologi Kejadian: * MH mencoba senapan angin yang baru diperbaiki. * Melihat seekor tupai, MH membidik. * Tupai melompat ke atap garasi. * Secara tidak sengaja, MH menekan pelatuk senapan. * Peluru mengenai mata kanan Ponisin. * Ponisin meninggal dunia setelah dua hari perawatan medis.

Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesadaran dan tanggung jawab dalam penggunaan senjata api, betapapun kecilnya, untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.