Pendaki Veteran Lilie Wijayati Berpulang, Ribuan Pelayat Mengiringi Perjalanan Terakhir
Pendaki Veteran Lilie Wijayati Berpulang, Ribuan Pelayat Mengiringi Perjalanan Terakhir
Duka mendalam menyelimuti dunia pendakian Indonesia menyusul kepergian Lilie Wijayati Poegiono, atau yang akrab disapa Mamak Pendaki, seorang pendaki berpengalaman yang meninggal dunia akibat hipotermia setelah menuruni Puncak Jaya, Papua. Jenazah almarhumah disemayamkan di Rumah Duka Nana Rohana, Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 3 Maret 2025, pukul 20.30 WIB, setelah dievakuasi dari Papua. Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga dan kerabat. Suasana duka begitu terasa di rumah duka, di mana karangan bunga dari berbagai pihak, termasuk Gubernur Jawa Barat dan Kapolda Jawa Barat, berjejer rapi sebagai tanda belasungkawa. Sejak pagi hingga siang, ratusan pelayat silih berganti datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Mamak Pendaki.
Lilie, bersama rekannya Elsa Laksono, merupakan bagian dari tim ekspedisi 10 pendaki yang melakukan pendakian ke Puncak Jaya pada akhir Februari 2025. Insiden memilukan terjadi saat perjalanan turun. Kondisi cuaca ekstrem dan hipotermia yang dialami sejumlah pendaki mengakibatkan dua orang, Lilie dan Elsa, meninggal dunia di Teras Dua. Salah satu pendaki, Nurhuda, dengan sigap melaporkan kejadian tersebut ke basecamp dan meminta bantuan. Pemandu pendakian, Yustinus Sondegau, langsung melakukan upaya penyelamatan dengan membawa peralatan darurat, namun sayang, upaya tersebut tak mampu mencegah kepergian Lilie dan Elsa. Pihak kepolisian setempat, melalui Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, telah mengkonfirmasi peristiwa tersebut. Proses evakuasi jenazah dari lokasi pendakian yang menantang hingga ke Bandung memakan waktu dan tenaga yang signifikan, menunjukkan kompleksitas penyelamatan di daerah pegunungan tinggi Papua. Jenazah Lilie akan dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, pada Rabu, 5 Maret 2025.
Kepergian Lilie Wijayati meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, teman, dan seluruh komunitas pendaki Indonesia. Dedikasi dan semangatnya dalam mendaki gunung menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kiprahnya sebagai pendaki berpengalaman telah banyak memberikan kontribusi positif kepada komunitas pendaki, sehingga kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi dunia pendakian Tanah Air. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kesiapan dalam setiap kegiatan pendakian, khususnya di medan yang menantang dan cuaca ekstrem.
-
Beberapa Karangan Bunga Ucapan Belasungkawa terlihat dari:
- Teman-teman JJS Malang dan Surabaya
- GKPB Fajar Pengharapan
- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
- Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus
-
Kronologi Singkat:
- Keberangkatan Tim Ekspedisi: Rabu, 26 Februari 2025
- Pendakian: Jumat, 28 Februari 2025
- Insiden Hipotermia dan Kematian: Sabtu, 1 Maret 2025
- Kedatangan Jenazah di Rumah Duka: Senin, 3 Maret 2025
- Pemakaman: Rabu, 5 Maret 2025