Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 12 Warga Sipil, Gencatan Senjata Terancam
Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 12 Warga Sipil, Gencatan Senjata Terancam
Serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (15 Maret 2025) telah menewaskan sedikitnya 12 warga sipil Palestina dan melukai delapan lainnya, menurut laporan berbagai sumber berita internasional. Serangan ini terjadi di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata yang telah berlangsung selama beberapa pekan, menimbulkan kekhawatiran atas meningkatnya eskalasi konflik. Kegagalan mencapai kesepakatan gencatan senjata yang berkelanjutan semakin meningkatkan ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Insiden paling mematikan terjadi di utara Beit Lahiya, di mana sembilan warga sipil, sebagian besar relawan kemanusiaan, dan seorang anak tewas akibat serangan drone Israel. Laporan menyebutkan bahwa para relawan tersebut tengah menjalankan tugas kemanusiaan mereka ketika serangan terjadi. Dua warga sipil lainnya tewas dalam serangan drone terpisah di Juhor ad-Dik, termasuk seorang perempuan. Delapan warga sipil lainnya mengalami luka-luka akibat serangan drone di sebuah tenda milik keluarga Al-Qan di daerah Al-Shakoush, barat laut Rafah. Laporan menyebutkan bahwa drone quadcopter Israel menjatuhkan bom di tenda tersebut.
Selain serangan udara, tank-tank Israel juga dilaporkan menembaki wilayah timur Abasan al-Kabira dan al-Jadidah, sebelah timur Khan Younis, serta sepanjang Jalan Salah al-Din. Meskipun belum ada laporan korban jiwa dari serangan tank tersebut, tindakan ini semakin menambah ketegangan dan meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya kekerasan.
Serangan-serangan ini terjadi beberapa minggu setelah gencatan senjata yang rapuh mulai berlaku pada 19 Januari 2025. Sejak gencatan senjata tersebut, pasukan Israel telah menewaskan total 150 warga Palestina di Gaza, menurut data dari beberapa organisasi HAM internasional. Angka korban jiwa yang terus meningkat menimbulkan kecaman internasional yang meluas dan tuntutan untuk segera diakhirinya kekerasan di Gaza.
Kegagalan untuk mencapai gencatan senjata yang permanen menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan pecahnya konflik berskala besar yang akan berdampak serius bagi warga sipil yang rentan di Gaza. PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan internasional telah menyerukan gencatan senjata segera dan mendesak semua pihak untuk kembali ke meja perundingan guna mencari solusi damai dan berkelanjutan yang mengakhiri siklus kekerasan dan melindungi warga sipil.
Situasi di Gaza tetap tegang dan memerlukan perhatian internasional yang mendesak. Ketidakpastian mengenai masa depan gencatan senjata dan peningkatan kekerasan menimbulkan ancaman serius bagi stabilitas regional dan kesejahteraan warga Palestina di Gaza.
Lokasi Serangan: * Utara Beit Lahiya * Juhor ad-Dik * Al-Shakoush, barat laut Rafah * Wilayah timur Abasan al-Kabira dan al-Jadidah * Sepanjang Jalan Salah al-Din
Jenis Serangan: * Serangan drone * Penembakan tank