Konsumen Tuntut Ganti Rugi Usai Keracunan Massal Akibat Layanan Katering Truk Lok Lok

Konsumen Tuntut Ganti Rugi Usai Keracunan Massal Akibat Layanan Katering Truk Lok Lok

Sebuah insiden keracunan makanan massal yang melibatkan layanan katering keliling, Truk Lok Lok, di Genting Sempah, Pahang, Malaysia, berujung pada tuntutan ganti rugi terhadap perusahaan penyedia layanan tersebut. Connie Tew, warga Genting Sempah, mengungkapkan pengalaman buruknya dan rombongan saat merayakan Imlek pada 1 Februari lalu. Mereka memesan layanan Truk Lok Lok untuk makan malam di vila yang mereka sewa, menjamu sekitar 40 orang tamu. Namun, pesta makan malam tersebut berubah menjadi mimpi buruk setelah lebih dari sepuluh orang mengalami gejala keracunan makanan, seperti muntah dan diare, hanya empat jam setelah menyantap makanan dari Truk Lok Lok.

Kondisi semakin memburuk pada keesokan harinya, dua orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit, sementara yang lain mendapatkan perawatan di klinik terdekat. Dampaknya pun meluas, beberapa orang terpaksa mengambil cuti kerja, dan sebagian lainnya bahkan kesulitan mengurus anak-anak mereka. "Hampir semua teman-teman saya terdampak," ujar Connie, menggambarkan betapa luasnya dampak keracunan tersebut. Ia menekankan kerugian yang dialami tidak hanya berupa biaya pengobatan, tetapi juga kerugian waktu dan produktivitas. Connie lantas menuntut kompensasi dari pihak Truk Lok Lok.

Tuntutan Ganti Rugi dan Tanggapan Pihak Truk Lok Lok

Connie menuntut total kompensasi sebesar RM 5.375 (sekitar Rp 19.9 juta), rinciannya: RM 3.375 (Rp 12.5 juta) untuk biaya pengobatan para korban keracunan dan RM 2.000 (Rp 7.4 juta) untuk biaya pemesanan layanan Truk Lok Lok. Namun, pihak Truk Lok Lok menolak bertanggung jawab atas insiden tersebut. Mereka berdalih bahwa pengemudi yang melayani Connie mengambil pesanan tanpa sepengetahuan perusahaan dan menuduh para korban mungkin keracunan dari makanan lain, bukan dari makanan yang disajikan Truk Lok Lok.

Bantahan dan Kesimpulan

Connie membantah tuduhan tersebut. Ia menegaskan bahwa hampir seluruh peserta pesta mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari Truk Lok Lok. Ia pun menjelaskan bahwa beberapa orang memang menyantap makanan lain sebelum makan malam, namun mereka tetap mengalami gejala yang sama setelah menyantap makanan dari Truk Lok Lok. Connie menekankan bahwa tujuannya berbagi pengalaman ini bukan semata-mata untuk mendapatkan ganti rugi finansial, melainkan untuk menyoroti pentingnya keamanan dan kebersihan makanan bagi para penyedia layanan katering, khususnya usaha kuliner bergerak seperti Truk Lok Lok. Ia berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi usaha kuliner lainnya untuk lebih memperhatikan standar kebersihan dan keamanan makanan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Fakta Tambahan:

  • Truk Lok Lok merupakan kendaraan layanan makanan keliling yang populer di Malaysia, menyediakan berbagai makanan seperti lok lok (makanan ringan khas Malaysia). Layanan ini seringkali hadir di acara-acara atau dapat dipesan untuk layanan katering.
  • Lok lok sendiri terdiri dari beragam bahan makanan seperti daging, seafood, sayuran, dan tahu yang ditusuk dan direbus atau digoreng.
  • Kasus ini menyoroti risiko kesehatan yang terkait dengan layanan katering dan pentingnya pengawasan terhadap standar kebersihan dan keamanan makanan.