Ancelotti Kecam Padatnya Jadwal Real Madrid: LaLiga Abaikan Risiko Cedera

Ancelotti Kecam Padatnya Jadwal Real Madrid: LaLiga Abaikan Risiko Cedera

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, kembali menyuarakan keprihatinannya terhadap padatnya jadwal pertandingan yang dijalani timnya. Ancelotti dengan tegas menyatakan ketidaksetujuannya atas minimnya waktu istirahat yang diberikan antara pertandingan, khususnya kurang dari 72 jam, sebuah standar minimal yang direkomendasikan FIFA untuk menjaga kebugaran dan kesehatan pemain. Kekecewaan ini muncul setelah Real Madrid menjalani laga berat melawan Atletico Madrid di Liga Champions, yang berujung adu penalti dan berlangsung hingga babak perpanjangan waktu, kemudian langsung dihadapkan pada pertandingan melawan Villarreal hanya beberapa hari kemudian.

"Menurut saya, ini adalah kali terakhir kami bermain dengan jeda kurang dari 72 jam," tegas Ancelotti dalam pernyataan resmi klub, menekankan bahwa permohonan perubahan jadwal yang diajukan kepada LaLiga telah diabaikan. "Kami dua kali meminta perubahan, tetapi mereka tidak menggubrisnya. Ini tidak dapat diterima." Sentimen Ancelotti diperkuat oleh pernyataan kiper Real Madrid, Thibaut Courtois, yang menilai jadwal padat tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap tim dan meningkatkan risiko cedera bagi para pemain. "Ini kurang menghormati tim dan pemain kami, karena pulang setelah pertandingan dalam kondisi cedera adalah konsekuensinya," ujar Courtois. Pernyataan kedua pemain kunci ini menggarisbawahi dampak serius dari jadwal pertandingan yang terlalu padat terhadap kondisi fisik para pemain dan potensi penurunan performa tim.

Kekhawatiran Ancelotti semakin beralasan mengingat performa timnya dalam laga melawan Villarreal. Meskipun berhasil menang 2-1 berkat dua gol Kylian Mbappé, intensitas pertandingan sebelumnya jelas membebani para pemain. Ancelotti menilai, "Pertandingan melawan Atletico, yang berlangsung selama 120 menit, sangat intens. Sulit untuk bermain lagi setelah hanya dua hari." Meskipun demikian, ia mengakui, "Kami harus menghormati lambang klub dan berjuang sampai akhir, dan kami melakukannya dengan baik hari ini." Namun, pernyataan ini lebih terdengar sebagai penegasan komitmen tim daripada sebuah pembenaran atas jadwal pertandingan yang dinilai tidak ideal.

Situasi ini diperparah dengan keikutsertaan Real Madrid dalam Piala Dunia Klub di Amerika Serikat pada musim panas mendatang. Padatnya jadwal saat ini berpotensi memengaruhi performa tim dalam turnamen bergengsi tersebut. Pertandingan melawan Villarreal juga dianggap Ancelotti sebagai pertandingan yang memiliki "potensi membuat kami tergelincir" dalam persaingan gelar Liga Spanyol, mengingat rival mereka, Barcelona, memiliki jadwal yang lebih longgar, baru akan bermain melawan Atletico Madrid beberapa hari setelah laga Real Madrid. Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen LaLiga dalam menjaga keseimbangan kompetisi dan memastikan kesehatan para pemain.

Secara keseluruhan, pernyataan Ancelotti dan Courtois menyoroti masalah serius dalam penjadwalan pertandingan sepak bola profesional. Tidak hanya mengancam kesehatan pemain, tetapi juga berpotensi mempengaruhi kualitas permainan dan hasil akhir kompetisi. Desakan mereka atas perubahan jadwal yang mempertimbangkan waktu istirahat yang cukup bukan sekadar keluhan, melainkan tuntutan demi keberlangsungan karier pemain dan reputasi liga.

  • Jadwal Padat
  • Risiko Cedera Pemain
  • Permohonan Perubahan Jadwal
  • LaLiga
  • FIFA
  • Carlo Ancelotti
  • Thibaut Courtois
  • Kylian Mbappé
  • Piala Dunia Klub
  • Real Madrid
  • Atletico Madrid
  • Villarreal
  • Barcelona