Okupansi Hotel Bali di Lebaran 2025: PHRI Optimistis, namun Tetap Waspada
Okupansi Hotel Bali di Lebaran 2025: PHRI Optimistis, namun Tetap Waspada
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), mengungkapkan harapannya akan peningkatan okupansi hotel di Bali selama libur Lebaran 2025. Meskipun optimis, ia tetap menekankan perlunya strategi yang tepat untuk menarik wisatawan domestik, mengingat pengalaman di libur tahun baru 2025 yang menunjukkan kontribusi wisatawan domestik hanya mencapai 20 persen. Kondisi ini membuat PHRI Bali berupaya keras untuk meningkatkan angka tersebut selama periode libur Lebaran.
"Target kami adalah peningkatan okupansi hingga 70-80 persen, mengingat angka saat ini masih berada di sekitar 60 persen," ujar Cok Ace dalam wawancara dengan media. Ia mengakui bahwa perkiraan peningkatan tersebut bergantung sepenuhnya pada daya tarik Bali bagi wisatawan domestik selama libur Lebaran. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, PHRI Bali tidak terlalu menggantungkan harapan pada libur Lebaran, mengingat tren menunjukkan peningkatan kunjungan wisatawan domestik justru terjadi setelah periode tersebut, seperti pada libur Nyepi.
Lebih lanjut, Cok Ace menjelaskan strategi yang dijalankan untuk menarik wisatawan domestik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memastikan tersedianya berbagai promo menarik di berbagai hotel di Bali. Namun, ia menyadari karakteristik wisatawan domestik yang cenderung mencari pengalaman baru dan menghindari akomodasi yang sama setiap tahunnya. Hal ini mendorong PHRI Bali untuk terus berinovasi dan menawarkan paket wisata yang menarik dan beragam.
"Kami berharap adanya sinergi antara program pemerintah dan peningkatan minat wisatawan domestik dapat membantu mengimbangi dampak kebijakan efisiensi pemerintah yang mungkin berkurang. Dengan demikian, wisatawan domestik dapat menjadi penopang utama sektor pariwisata Bali," tambah Cok Ace.
Cok Ace juga menyoroti pentingnya strategi pemasaran yang tepat, khususnya terkait promo hotel selama Hari Raya Nyepi. Ia mengkritisi sejumlah hotel yang justru menawarkan hiburan selama Nyepi, sebuah tindakan yang bertentangan dengan esensi hari raya keagamaan tersebut.
"Promosi untuk Nyepi seharusnya fokus pada pengalaman spiritual dan ketenangan yang bisa diperoleh wisatawan. Bukannya menawarkan hiburan yang justru berlawanan dengan nilai-nilai Nyepi," tegasnya. Ia menekankan pentingnya promosi yang edukatif dan mengedepankan pengalaman spiritual yang unik bagi wisatawan, sebagai daya tarik tersendiri.
PHRI Bali berharap strategi pemasaran yang tepat dan beragam dapat menarik minat wisatawan domestik sehingga dapat meningkatkan okupansi hotel selama libur Lebaran. Strategi ini meliputi penyediaan promo yang menarik, penawaran pengalaman unik, dan pemasaran yang selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal, terutama dalam konteks perayaan hari raya Nyepi.
Strategi PHRI Bali untuk meningkatkan okupansi Hotel selama Libur Lebaran:
- Menawarkan promo menarik di berbagai hotel.
- Memperkenalkan paket wisata yang unik dan beragam.
- Menyesuaikan strategi pemasaran dengan karakteristik wisatawan domestik.
- Mempromosikan pengalaman spiritual dan ketenangan selama Nyepi, bukan hiburan.
- Berharap adanya sinergi dengan program pemerintah untuk menarik wisatawan domestik.