Bulog Jelaskan Temuan Beras Impor Berkutu di Gudang: Penerapan PHGT dan Langkah Antisipasi
Bulog Jelaskan Temuan Beras Impor Berkutu di Gudang: Penerapan PHGT dan Langkah Antisipasi
Temuan beras impor berkutu di sejumlah gudang Bulog, yang diungkap oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto, telah mendapatkan tanggapan resmi dari Perum Bulog. Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, menjelaskan bahwa serangan hama pada beras, termasuk kutu, merupakan potensi risiko yang umum terjadi pada komoditas pangan, terutama pada cadangan pangan pemerintah yang disimpan dalam jangka waktu lama. Hal ini, menurut Suyamto, dikarenakan kondisi penyimpanan yang memerlukan pengawasan ketat untuk mencegah kerusakan kualitas dan serangan hama.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, Bulog telah menerapkan Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT). Sistem ini mencakup pengawasan rutin terhadap kualitas beras dan deteksi dini serangan hama. Suyamto menekankan bahwa tindakan perawatan kualitas, seperti penyemprotan (spraying) dan fumigasi, dilakukan secara berkala untuk memastikan beras yang didistribusikan bebas dari hama. Prosedur ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan bagi masyarakat, serta menjamin efektifitas cadangan beras pemerintah.
Sebelumnya, temuan beras berkutu tersebut mengemuka saat kunjungan kerja Komisi IV DPR ke Yogyakarta. Siti Hediati Soeharto melaporkan penemuan sejumlah stok beras impor tahun lalu yang terkontaminasi kutu di gudang Bulog Yogyakarta. Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengutip laporan Bulog yang menyatakan bahwa jumlah beras impor berkutu yang tersebar di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai 100.000 hingga 300.000 ton dari total stok 2 juta ton. Amran menekankan komitmennya untuk menindaklanjuti masalah ini dan meminta percepatan penanganan di gudang Bulog Yogyakarta.
Lebih lanjut, Suyamto menjelaskan bahwa meskipun telah diterapkan PHGT, kompleksitas penyimpanan beras dalam jumlah besar mengakibatkan tantangan tersendiri dalam menjaga kualitas secara optimal. Bulog berkomitmen untuk terus meningkatkan efektivitas PHGT dan melakukan evaluasi berkala untuk memperbaiki sistem pengawasan dan pengendalian hama. Pihaknya juga tengah mengevaluasi prosedur penyimpanan dan penanganan untuk meminimalisir kejadian serupa di masa mendatang. Ke depannya, Bulog akan meningkatkan transparansi dan akses informasi terkait pengelolaan cadangan beras nasional guna membangun kepercayaan publik.
Meskipun jumlah beras berkutu tergolong kecil dibandingkan dengan total cadangan beras, peristiwa ini menunjukkan pentingnya peningkatan standar penyimpanan dan pengawasan untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan nasional. Bulog sedang merencanakan serangkaian langkah preventif dan remedial untuk mengatasi permasalahan ini secara komprehensif.
Langkah-langkah yang dilakukan Bulog untuk mengatasi permasalahan:
- Penerapan Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT)
- Pengawasan kualitas dan serangan hama secara rutin
- Penyemprotan (spraying) dan fumigasi untuk mengatasi serangan hama
- Evaluasi prosedur penyimpanan dan penanganan
- Peningkatan transparansi dan akses informasi