Realisasi Anggaran Program Makan Bergizi Gratis dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Tantangan dan Capaian Awal Tahun 2025

Realisasi Anggaran Program Makan Bergizi Gratis dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Tantangan dan Capaian Awal Tahun 2025

Pemerintah telah menggelontorkan anggaran yang signifikan untuk dua program prioritas di awal tahun 2025, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). Hingga 12 Maret 2025, realisasi anggaran MBG mencapai Rp 710,5 miliar, menjangkau lebih dari 2 juta penerima manfaat. Angka ini masih jauh dari target awal 17,9 juta penerima dan target revisi yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto sebesar 82,9 juta penerima. Perbedaan signifikan antara realisasi dan target menunjukkan tantangan besar dalam penyaluran bantuan dan perluasan cakupan program MBG.

Meskipun terdapat kendala dalam pencapaian target, pemerintah optimistis dapat meningkatkan jumlah penerima manfaat. Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyatakan bahwa serapan anggaran dan jumlah penerima MBG akan terus ditingkatkan. Saat ini, 726 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi, dan jumlahnya akan terus bertambah untuk menjangkau seluruh target penerima. Program MBG awalnya dianggarkan Rp 71 triliun dalam APBN 2025, namun setelah revisi target oleh Presiden, alokasi anggaran membengkak menjadi Rp 171 triliun untuk menjangkau 82,9 juta penerima.

Program PKG juga menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hingga 6 Maret 2025, telah dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 415.211 orang di 8.885 Puskesmas, atau sekitar 86 persen dari total Puskesmas di Indonesia. Program ini meliputi berbagai layanan, antara lain pemeriksaan kesehatan gratis untuk bayi dan anak hingga usia 6 tahun, pemeriksaan untuk usia 18 tahun ke atas, layanan di sekolah, dan layanan rutin untuk ibu hamil, bayi, dan anak hingga usia enam tahun. Pemeriksaan kesehatan gratis telah menjangkau seluruh provinsi di Indonesia dan tersebar di 498 kabupaten/kota. Anggaran yang telah direalisasikan untuk PKG mencapai Rp 3,4 triliun, yang bersumber dari Kementerian Kesehatan (Rp 2,2 triliun) dan Dana Alokasi Khusus Nonfisik (Rp 1,2 triliun).

Tantangan utama dalam implementasi kedua program ini terletak pada skala dan kompleksitasnya. Distribusi anggaran yang efisien dan efektif, serta pengawasan yang ketat, menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Keberhasilan program MBG dan PKG akan berdampak signifikan pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Pemerintah perlu meningkatkan koordinasi antar kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan program berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Berikut rincian target penerima manfaat program MBG: * Anak sekolah: 15,5 juta * Ibu hamil/menyusui dan balita: 2,4 juta

Pemerintah perlu melakukan evaluasi berkala dan melakukan penyesuaian strategi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran juga perlu ditingkatkan untuk memastikan penggunaan dana yang efektif dan efisien.