Widodo Cahyono Putro: Pertemuan Akomodatif dengan Patrick Kluivert, Peluang Asisten Pelatih Timnas Diragukan
Widodo Cahyono Putro: Pertemuan Akomodatif dengan Patrick Kluivert, Peluang Asisten Pelatih Timnas Diragukan
Widodo Cahyono Putro, pelatih kepala Persijap Jepara, baru-baru ini bertemu dengan pelatih Timnas Indonesia yang baru, Patrick Kluivert. Pertemuan tersebut, yang diinisiasi PSSI, berlangsung hangat dan produktif, jauh dari kesan formalitas sebuah wawancara kerja. Dalam obrolan yang berlangsung Sabtu (15/3/2025), Widodo berbagi pengalamannya di dunia kepelatihan, khususnya di Liga 1 dan pengalamannya bersama Timnas Indonesia pada masa lalu. Ia termasuk dalam delapan pelatih lokal yang diundang untuk berdiskusi dengan Kluivert dan timnya, yang terdiri dari Alex Pastoor dan Denny Landzaat, mengenai potensi peran mereka sebagai asisten pelatih.
Meskipun pernah menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia di bawah Alfred Riedl pada tahun 2010, Widodo menyatakan keraguannya untuk kembali ke posisi tersebut. Alasannya sederhana: ia merasa kesempatan tersebut lebih baik diberikan kepada pelatih-pelatih muda yang tengah berkembang. Komitmennya saat ini sebagai pelatih kepala Persijap Jepara juga menjadi pertimbangan utama. "Jika nanti diundang menjadi asisten, rasanya tidak," tegas Widodo kepada awak media. "Pertama, saya masih melatih sebagai pelatih kepala Persijap Jepara. Untuk posisi asisten, sebaiknya diberikan kepada yang lebih muda. Beri mereka kesempatan," tambahnya, menekankan pentingnya regenerasi dalam dunia kepelatihan nasional.
Lebih jauh, Widodo melukiskan pertemuannya dengan Kluivert dan timnya sebagai sebuah diskusi yang terbuka dan penuh keakraban. Ia terkesan dengan kerendahan hati dan keramahan yang ditunjukkan oleh Kluivert dan Alex Pastoor. "Ya orangnya semua humble, orangnya ramah gitu," ujarnya, menggambarkan suasana pertemuan yang jauh dari kesan hierarki atau superioritas. Tidak ada kesan 'saya pelatih hebat' yang terpancar dari Kluivert, kata Widodo, menepis anggapan bahwa pelatih kelas dunia akan bersikap jauh berbeda dengan pelatih lokal.
Kedekatan mereka semakin terasa ketika pembicaraan berlanjut membahas pengalaman Widodo sebagai pelatih kepala Bali United. Kluivert dan timnya ternyata mengenal beberapa pemain asal Belanda yang pernah diasuh Widodo di Bali United, seperti Sylvano Comvalius dan Nick van der Velden. Hal ini membuat diskusi mengalir lebih lancar dan terasa seperti pertemanan. "Mereka sudah tahu pengalaman saya sebagai pelatih kepala Bali United. Apalagi mereka juga mengenal Sylvano Comvalius dan Nick van der Velden, jadi pembicaraan kami semakin nyambung," ungkap Widodo, menjelaskan bagaimana kesamaan pengalaman dan relasi personal mempermudah komunikasi dan menciptakan suasana yang nyaman.
Secara keseluruhan, pertemuan Widodo dan Kluivert menggambarkan interaksi yang positif dan profesional. Pertemuan tersebut menunjukkan kesediaan PSSI untuk melibatkan pelatih lokal dalam struktur kepelatihan timnas, sekaligus mencerminkan pendekatan yang terbuka dan akomodatif dari pelatih kepala Timnas yang baru. Namun, peluang Widodo untuk mendampingi Kluivert sebagai asisten pelatih tampaknya masih kecil, mengingat komitmennya pada Persijap Jepara dan keinginannya untuk memberi kesempatan kepada pelatih-pelatih muda.