Proyeksi Pergerakan Wisatawan Lebaran 2025 Capai 146 Juta Kunjungan, Ragunan Diperkirakan Paling Ramai
Proyeksi Pergerakan Wisatawan Lebaran 2025 dan Antisipasi Lonjakan Kunjungan
Kementerian Pariwisata memprediksi lonjakan signifikan pergerakan wisatawan domestik selama libur Lebaran 2025, diperkirakan mencapai angka fantastis 146 juta perjalanan. Data ini disampaikan Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, usai melakukan peninjauan ke Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2025). Proyeksi tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menandakan optimisme terhadap pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi. Distribusi kunjungan diperkirakan akan terbagi dengan Pulau Jawa sebagai destinasi utama, menyerap sekitar 70 persen dari total pergerakan wisatawan, sementara 30 persen sisanya tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Di Jakarta sendiri, sejumlah destinasi wisata diprediksi akan mengalami peningkatan kunjungan yang sangat signifikan. Taman Margasatwa Ragunan, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Kota Tua, Kepulauan Seribu, dan Situ Babakan menjadi beberapa lokasi yang diperkirakan akan dipadati pengunjung. Menariknya, Taman Margasatwa Ragunan diproyeksikan akan menerima kunjungan mencapai 600.000 orang selama periode Lebaran 2025, dengan rata-rata kunjungan harian mencapai 125.000 pengunjung pada hari biasa selama musim liburan.
Antisipasi dan Imbauan Pemerintah
Menanggapi prediksi lonjakan kunjungan wisatawan ini, Menteri Pariwisata memberikan sejumlah imbauan penting. Pemerintah daerah, asosiasi usaha pariwisata, dan pelaku usaha pariwisata diminta untuk memanfaatkan momentum Lebaran 2025 secara optimal. Selain itu, dilakukannya penilaian risiko (risk assessment) untuk memastikan penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, menjadi hal krusial yang harus diperhatikan. Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir potensi masalah yang mungkin timbul akibat membludaknya pengunjung.
Mengingat libur Lebaran 2025 diperkirakan jatuh pada musim hujan, Menteri Pariwisata juga mengimbau masyarakat untuk selalu mengecek prakiraan cuaca melalui situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelum berkunjung ke tempat wisata, terutama destinasi wisata alam terbuka seperti pantai atau sungai. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi cuaca buruk seperti hujan lebat yang dapat membahayakan wisatawan.
Pemerintah juga berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif melalui berbagai program dan kerjasama dengan pelaku usaha pariwisata dalam menyediakan paket wisata yang menarik dan terjangkau bagi masyarakat. Dengan demikian, diharapkan pergerakan wisatawan tidak hanya memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata, namun juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Kesiapan Infrastruktur dan Manajemen Pengunjung
Pemerintah perlu memastikan kesiapan infrastruktur dan manajemen pengunjung di destinasi wisata populer untuk mengantisipasi lonjakan jumlah wisatawan selama libur Lebaran 2025. Langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah peningkatan kapasitas akomodasi, penambahan fasilitas umum, serta penguatan sistem manajemen pengunjung untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan para wisatawan. Kerjasama antar stakeholder menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola lonjakan pengunjung dan memastikan liburan Lebaran 2025 berjalan lancar dan aman.
Langkah-langkah antisipatif ini akan memastikan bahwa peningkatan jumlah wisatawan dapat di kelola dengan baik, memberikan pengalaman wisata yang positif, dan menghasilkan dampak ekonomi yang optimal bagi Indonesia. Pemerintah juga akan terus memantau situasi dan melakukan penyesuaian strategi jika diperlukan untuk menghadapi berbagai kemungkinan skenario.