Banjir Pelalawan Lumpuhkan Jalan Lintas Timur Sumatera, Belasan Kendaraan Terguling

Banjir Pelalawan Lumpuhkan Jalan Lintas Timur Sumatera, Belasan Kendaraan Terguling

Banjir yang melanda jalan lintas timur Sumatera di Kabupaten Pelalawan, Riau, memasuki pekan kedua dan belum menunjukkan tanda-tanda surut. Kondisi ini mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas secara signifikan di jalur antarprovinsi vital tersebut. Genangan air yang cukup tinggi di beberapa titik ruas jalan memaksa pihak Kepolisian Resor (Polres) Pelalawan menerapkan sistem buka tutup jalur guna mencegah kemacetan parah dan meminimalisir risiko kecelakaan. Langkah ini terbukti krusial mengingat tingginya angka kendaraan yang mengalami kecelakaan akibat terperosok dan terguling di genangan air yang dalam.

Data yang diperoleh dari Kasatlantas Polres Pelalawan, AKP Enggarani Laufria, menunjukkan sedikitnya 12 unit kendaraan telah terguling akibat banjir tersebut. Kendaraan yang paling banyak terdampak adalah truk colt diesel atau kendaraan roda enam. AKP Laufria menekankan pentingnya evakuasi cepat kendaraan yang terdampak. Proses evakuasi ini melibatkan berbagai upaya, mulai dari penggunaan alat berat hingga kerjasama dengan truk tronton untuk menarik kendaraan yang terperosok. Kecepatan evakuasi dinilai sangat penting untuk mencegah semakin panjangnya kemacetan di jalur yang telah padat tersebut. "Kendaraan yang tumbang maupun terperosok, harus cepat dievakuasi. Kalau tidak, macet semakin panjang," tegas AKP Laufria dalam keterangannya via pesan WhatsApp pada Minggu (16/3/2025).

Petugas kepolisian di lapangan tidak hanya fokus pada evakuasi, tetapi juga memberikan imbauan kepada para pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat melintasi genangan air. Beberapa titik banjir masih menunjukkan kedalaman yang mengkhawatirkan. Di KM 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, misalnya, ketinggian air tercatat mencapai 40-44 sentimeter. Sementara itu, di KM 76, 78, dan 80, ketinggian air berkisar antara 20-25 sentimeter. Meskipun terdapat sedikit penurunan debit air dibandingkan hari sebelumnya, AKP Laufria mengingatkan bahwa bahaya masih mengintai. Personel Polres Pelalawan dikerahkan untuk mengatur lalu lintas selama 24 jam penuh di lokasi terdampak banjir, segera melakukan evakuasi jika ada kendaraan yang terperosok, dan memastikan arus lalu lintas tetap terkendali.

AKP Laufria menambahkan, "Pengendara harus lebih hati-hati saat melewati genangan air. Tidak menerobos antrean dan memperhatikan arahan petugas di lapangan." Imbauan ini menekankan pentingnya kedisiplinan dan kerjasama antar pengguna jalan untuk mengurangi dampak buruk banjir terhadap lalu lintas di jalan lintas timur Sumatera. Situasi ini menyoroti perlunya langkah-langkah preventif dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam serupa di masa mendatang, termasuk peningkatan infrastruktur jalan dan sistem peringatan dini banjir.

Berikut beberapa titik genangan air yang masih cukup dalam:

  • KM 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras (40-44 cm)
  • KM 76, 78, dan 80 (20-25 cm)