Enam Remaja Ditangkap Usai Ledakkan Petasan di JIExpo Kemayoran

Enam Remaja Ditangkap Usai Ledakkan Petasan di JIExpo Kemayoran

Kepolisian Resort Metro Jakarta Pusat mengamankan enam remaja yang kedapatan meledakkan petasan di kawasan Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada Sabtu malam, 15 Maret 2025. Peristiwa ini mengakibatkan gangguan ketertiban umum dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi pengunjung dan lingkungan sekitar. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan oleh Tim Patroli Perintis Presisi yang merespon laporan warga mengenai sekelompok remaja yang melakukan konvoi sambil membawa bendera dan menyalakan petasan.

Keenam remaja, yang masing-masing berinisial MY (17), RA (12), M (15), R (12), RZ (15), dan RL (16), berasal dari wilayah Jakarta Utara. Sebagian dari mereka masih berstatus pelajar. Barang bukti berupa satu buah petasan yang telah meledak berhasil diamankan pihak kepolisian. Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Willian Alexander, menjelaskan bahwa petasan tersebut diduga sengaja dinyalakan oleh kelompok remaja tersebut. Setelah diamankan di lokasi kejadian, keenam remaja tersebut dibawa ke Polsek Kemayoran untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Lebih lanjut, Kapolres Susatyo menekankan bahwa tindakan kepolisian tidak hanya berfokus pada penindakan hukum semata, tetapi juga pada pembinaan. Beliau menyadari bahwa para remaja tersebut masih mudah terpengaruh lingkungan dan emosi. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan lebih mengedepankan aspek pembinaan dan edukasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Pihak kepolisian berencana memanggil orang tua masing-masing remaja untuk turut serta dalam proses pembinaan ini.

Proses Pembinaan dan Pencegahan:

Proses pembinaan yang akan diberikan kepada para remaja ini diharapkan mampu memberikan efek jera dan mencegah terjadinya tindakan serupa di masa depan. Polisi menekankan pentingnya peran orang tua dan lingkungan dalam mengawasi dan membimbing anak-anak agar tidak terlibat dalam tindakan yang berisiko dan melanggar hukum. Imbauan kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap aktivitas anak-anak di lingkungan sekitar juga disampaikan oleh pihak kepolisian. Kesadaran kolektif dari keluarga, masyarakat, dan aparat penegak hukum dinilai penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman bagi semua warga.

Peran Masyarakat dalam Menjaga Keamanan dan Ketertiban:

Kapolres Susatyo juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Beliau menyampaikan harapan agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik remaja yang terlibat maupun masyarakat luas, untuk lebih bertanggung jawab dan berhati-hati dalam setiap tindakan. Pencegahan dini dan pengawasan yang ketat dari orang tua dan masyarakat dianggap kunci dalam mengatasi masalah kenakalan remaja yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban umum.

Kesimpulannya, penangkapan keenam remaja ini menjadi pengingat pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. Proses hukum dan pembinaan akan terus dilakukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.