Longsor dan Banjir Bandang di Parapat Lumpuhkan Jalur Lintas Sumatera, Ratusan Warga Terdampak

Longsor dan Banjir Bandang di Parapat Lumpuhkan Jalur Lintas Sumatera, Ratusan Warga Terdampak

Bencana alam berupa longsor dan banjir bandang menerjang wilayah Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Minggu malam (16/3/2025), mengakibatkan lumpuhnya jalur lintas Sumatera dan ratusan warga terdampak. Peristiwa ini terjadi secara beruntun, diawali longsor di Dusun Sualan, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon sekitar pukul 16.00 WIB. Longsor yang terjadi di samping Gereja HKBP Sualan ini menyebabkan material batu dan lumpur dari perbukitan menutup badan jalan lintas Sumatera, mengakibatkan arus lalu lintas terhambat total.

Tidak lama setelah kejadian longsor, banjir bandang menerjang wilayah Parapat, tepatnya di Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Anggarajim. Sungai Batu Gaga di Bangun Dolok meluap, membawa material lumpur dan batu yang menggenangi jalan raya dan sejumlah permukiman. Akibatnya, sejumlah rumah penduduk, SPBU, dan bahkan fasilitas UGD RSUD Parapat terendam banjir. Kepolisian Resort Simalungun segera merespon dengan mengalihkan arus lalu lintas dari Pematangsiantar menuju Kabupaten Toba dan sebaliknya. Pengalihan arus dilakukan dari Simpang Palang menuju Simpang Sitahoan, guna menghindari area terdampak bencana.

Kasat Lantas Polres Simalungun, AKP Jonni Sinaga, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan tindakan kepolisian dalam mengurai kemacetan dan memastikan keselamatan pengguna jalan. Ia menjelaskan bahwa pengalihan arus lalu lintas dilakukan sejak pukul 19.30 WIB guna menghindari area yang terdampak longsor dan banjir bandang. Keputusan ini diambil untuk mencegah potensi kecelakaan dan kerugian lebih lanjut bagi pengguna jalan.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun, Resman Saragih, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum dapat memberikan rincian terkait jumlah korban jiwa maupun kerugian material secara pasti. Meskipun air sudah mulai surut, tim BPBD masih berada di lapangan untuk melakukan asesmen dan pendataan menyeluruh. Pihaknya juga memastikan hingga saat ini belum ada laporan warga yang hilang. Namun, proses evakuasi dan pendataan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan seluruh warga yang terdampak bencana.

Tim gabungan BPBD, kepolisian, TNI, dan relawan terus bekerja sama melakukan pembersihan material longsor dan banjir untuk membuka kembali akses jalan. Proses pemulihan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak menjadi prioritas utama dalam penanganan pascabencana ini. Diharapkan jalur lintas Sumatera dapat kembali normal dalam waktu dekat, mengingat pentingnya jalur ini bagi perekonomian dan mobilitas masyarakat di sekitar Danau Toba.

Langkah-langkah Penanganan Bencana:

  • Pengalihan arus lalu lintas.
  • Evakuasi warga terdampak.
  • Pembersihan material longsor dan banjir.
  • Pendataan korban dan kerugian.
  • Pemulihan infrastruktur.
  • Pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di wilayah rawan bencana. Upaya mitigasi bencana dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan menjadi langkah krusial untuk meminimalisir dampak bencana serupa di masa mendatang.