Evakuasi Darurat Bayi di Tengah Banjir Jatinegara: Tim Gabungan Beraksi

Evakuasi Darurat Bayi di Tengah Banjir Jatinegara: Tim Gabungan Beraksi

Tim gabungan SAR dan BPBD Jakarta Timur berhasil mengevakuasi seorang bayi yang terjebak banjir di permukiman padat penduduk Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, pada Selasa, 4 Maret 2025, pukul 09.30 WIB. Ketinggian air yang mencapai leher orang dewasa mengharuskan petugas menggunakan perahu karet untuk menjangkau dan menyelamatkan bayi tersebut bersama orang tuanya. Mereka kemudian dievakuasi ke posko pengungsian terdekat, memastikan keselamatan dan memberikan bantuan awal. Operasi penyelamatan ini melibatkan 10 personel gabungan, membuktikan sinergi yang efektif dalam tanggap darurat bencana.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengkonfirmasi operasi evakuasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa regu kedua personel SAR bekerja sama dengan BPBD dalam penyelamatan bayi dan warga lainnya di RT 15 RW 7, Kelurahan Bidara Cina. Keberhasilan evakuasi ini menunjukan pentingnya koordinasi antar instansi dalam menghadapi bencana alam yang tidak terduga dan memastikan keselamatan seluruh warga terdampak. Situasi darurat ini menggarisbawahi kebutuhan akan kesiapsiagaan dan respon cepat dalam menghadapi bencana banjir.

Luasnya Dampak Banjir Jakarta:

Bencana banjir yang melanda Jakarta kali ini telah berdampak luas, dengan BPBD Jakarta mencatat genangan air di 77 RT di berbagai wilayah. Penyebab utama banjir ini adalah meluapnya Kali Ciliwung, Pesanggrahan, dan Krukut akibat tingginya curah hujan. Sebaran titik banjir cukup merata dengan rincian: 10 RT di Jakarta Barat, 42 RT di Jakarta Selatan, dan 25 RT di Jakarta Timur. Ketinggian air pun bervariasi, dengan beberapa titik mencapai ketinggian hingga 5 meter, yang menunjukkan intensitas banjir yang cukup ekstrim.

Selain genangan air di pemukiman warga, banjir juga mengakibatkan terendamnya lima ruas jalan di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, mengganggu aksesibilitas dan mobilitas warga. Kondisi ini menunjukkan betapa besarnya dampak banjir, baik bagi keselamatan warga maupun terhadap infrastruktur kota.

Jumlah Pengungsi Meningkat:

Akibat meluasnya banjir, jumlah pengungsi di berbagai wilayah Jakarta terus meningkat. Berikut data sementara jumlah pengungsi berdasarkan lokasi pengungsian:

  • Kampung Melayu: 30 orang di SDN Kampung Melayu, 181 orang di Masjid Jami Miftahul Huda.
  • Bidara Cina: 17 orang di RPTRA, 21 orang di Aula Kelurahan, 26 orang di masjid, 20 orang di SKKT, dan 24 orang di majlis talim.
  • Cawang: 53 orang di Musala Al Ishlah, 130 orang di ruko pinggir jalan.
  • Pejaten Timur: 450 orang di SDN 22, 300 orang di SMPN 46.
  • Cilandak Timur: 39 orang di Musala, 19 orang di Pendopo, 100 orang di musala.

Data ini menunjukkan urgensi penangan dampak banjir dan kebutuhan akan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi, termasuk kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang layak serta dukungan medis jika diperlukan. Pemerintah daerah perlu terus memantau dan memperbarui data pengungsi untuk memastikan distribusi bantuan yang tepat sasaran dan efektif.