Bencana Alam di Parapat: Banjir Bandang dan Longsor Landa Kawasan Danau Toba
Bencana Alam di Parapat: Banjir Bandang dan Longsor Landa Kawasan Danau Toba
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada Minggu (16/3/2025) sore mengakibatkan bencana alam berupa banjir bandang dan longsor di kawasan wisata Danau Toba, tepatnya di Parapat. Peristiwa ini menyebabkan kerusakan signifikan pada sejumlah infrastruktur dan kerugian materi bagi warga setempat. Kejadian ini tak hanya menimbulkan kepanikan, tetapi juga mengganggu aksesibilitas menuju destinasi wisata terkenal tersebut.
Menurut keterangan Kapolsek Parapat, AKP Manguni Sinulingga, banjir bandang melanda dua titik utama di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, yaitu Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Anggarajim. Sebanyak lima rumah warga mengalami kerusakan parah; tiga di Jalan Sisingamangaraja dan dua di Jalan Anggarajim. Satu warga, Oloan Sinaga (59), terdampak banjir dan telah dievakuasi ke RSUD Parapat untuk mendapatkan perawatan medis. Beruntung, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam peristiwa ini.
Tidak hanya banjir, longsor juga terjadi di lokasi yang berbeda namun tak jauh dari pusat kejadian. Material longsor berupa batu dan lumpur setinggi 2,5 meter menutup Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di samping Gereja HKBP Huta Sualan, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Akibatnya, arus lalu lintas terpaksa dialihkan dari Simpang Palang ke Simpang Sitahoan mulai pukul 19.30 WIB. Proses pembersihan material longsor dilakukan dengan mengerahkan alat berat, dan jalur tersebut akhirnya kembali dibuka dengan sistem buka tutup untuk memungkinkan kendaraan melintas.
Tim gabungan dari kepolisian, BPBD, dan instansi terkait lainnya langsung diterjunkan ke lokasi bencana untuk melakukan evakuasi, penanganan korban, dan upaya pemulihan pasca bencana. Proses pembersihan material longsor dan perbaikan infrastruktur yang rusak terus dilakukan. Pemerintah daerah setempat juga tengah melakukan pendataan kerusakan dan kerugian materi guna memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Salah seorang warga, Andi, mengungkapkan bahwa banjir bandang kali ini jauh lebih parah dibandingkan kejadian serupa yang pernah terjadi sebelumnya pada Kamis, 13 Mei 2021. Ia menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi sejak siang hingga sore hari menyebabkan erosi pada perbukitan, membuat Sungai Batu Gaga, Bangun Dolok meluap dan membentuk anak sungai yang menerjang permukiman warga. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah-daerah yang rawan terhadap banjir dan longsor.
Detail Kerusakan:
- Rumah Rusak Parah: 5 unit (3 di Jalan Sisingamangaraja, 2 di Jalan Anggarajim)
- Korban Luka-luka: 1 orang (Oloan Sinaga, 59 tahun)
- Jalan Lintas Sumatera Tertutup: Akibat longsor setinggi 2,5 meter di Nagori Sibaganding
Langkah-langkah yang telah dan sedang dilakukan pemerintah daerah termasuk dalam upaya membantu warga yang terdampak dan memulihkan infrastruktur yang rusak. Investigasi lebih lanjut mengenai penyebab pasti bencana dan upaya pencegahan di masa depan juga akan dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana serupa di kemudian hari. Pemantauan kondisi cuaca dan sungai-sungai di daerah rawan bencana juga akan ditingkatkan.