Ngabuburit di Terminal Kota Tegal: Puisi dan Literasi di Bulan Ramadan
Ngabuburit di Terminal Kota Tegal: Puisi dan Literasi di Bulan Ramadan
Ramadan di Kota Tegal diwarnai dengan inisiatif unik yang menggabungkan tradisi ngabuburit dengan apresiasi sastra. Minggu (16/3/2025), Terminal Bus Kota Tegal menjadi panggung bagi pembacaan puisi yang melibatkan beragam lapisan masyarakat, mulai dari para pengasong, awak bus, hingga pedagang kaki lima. Inisiatif ini merupakan buah karya Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sakila Kerti, yang secara konsisten berupaya meningkatkan literasi di tengah masyarakat.
Kegiatan yang dimulai sejak sore hari ini menghadirkan pembacaan puisi secara bergantian. Karya-karya Kang Maman Suherman, khususnya puisi-puisi bertema ibu dari buku “Ibu. Sebuah Obituari Cinta.” dan “…dan Janda itu Ibuku,” menjadi pilihan utama. Suasana semakin hangat dengan partisipasi seniman lokal seperti Apas Khafasi dan Wahyu Ranggati. Namun, yang paling menyita perhatian adalah penampilan para pengasong yang membacakan puisi dengan penuh penghayatan dan emosi. Beberapa peserta, termasuk Nurjanah, Atin, dan Faris, bahkan tampak terharu saat membawakan puisi “Ibuku Pembohong,” yang mengisahkan pengorbanan seorang ibu dengan begitu menyentuh. Salah satu penggalan puisi yang dibacakan Nurjanah berbunyi, “Ibu. Jangan pernah berbohong lagi. Jangan pernah ibu bilang tidak sakit, ibu tidak apa-apa. Jika ibu sedang sakit keras. Aku tak mau ibu berbohong lagi. Dan itu menjadi kebohongan terakhirmu. Aku ingin ibu sembuh. Aku tak ingin kehilangan matahariku.” Kehadiran para peserta yang membacakan puisi dengan penuh perasaan ini menjadi bukti nyata bagaimana sastra mampu menyentuh hati dan membangkitkan emosi.
Lebih dari sekadar hiburan, kegiatan ini memiliki tujuan mulia. Sismiyati, pengelola PKBM-TBM Sakila Kerti, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi dan penghayatan makna Ramadan bagi masyarakat, terutama para pengasong yang sehari-hari beraktivitas di terminal. Inisiatif ini juga sekaligus menjadi bagian dari sejarah berdirinya TBM Sakila Kerti yang didirikan belasan tahun lalu oleh dirinya dan suami, Yusqon. Sismiyati berharap TBM Sakila Kerti, yang kini telah berkembang pesat, dapat terus memberikan kontribusi positif bagi peningkatan literasi di Kota Tegal. Ia menekankan pentingnya peran TBM Sakila Kerti dalam memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi positif dari berbagai pihak. Dewi Umaroh, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (P2PNF) Dinas Pendidikan Kota Tegal, memberikan apresiasi atas inisiatif tersebut. Ia memandang kegiatan ini sebagai upaya positif dalam meningkatkan literasi dan sekaligus menyambut Nuzulul Quran, menekankan pentingnya membaca baik teks maupun situasi kehidupan. Apresiasi juga datang dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tegal, Nasrudin, yang turut hadir dan menyampaikan pesan penting tentang bahaya narkoba dan ajakan untuk menjalani hidup yang penuh makna. Acara diakhiri dengan pembagian buku karya Kang Maman Suherman, buka puasa bersama, dan salat Maghrib berjemaah, semakin memperkuat nuansa religius dan kebersamaan di bulan Ramadan.
Secara keseluruhan, kegiatan ngabuburit di Terminal Kota Tegal ini menjadi contoh nyata bagaimana literasi dapat diintegrasikan dengan aktivitas sehari-hari, bahkan di tempat-tempat yang tak terduga. Inisiatif ini menunjukkan semangat kolaborasi dan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kegiatan yang bermakna dan inspiratif selama bulan Ramadan.