Sistem Sanitasi Canggih Terungkap di Istana Donggung, Bukti Inovasi Teknologi Kerajaan Silla
Sistem Sanitasi Canggih Terungkap di Istana Donggung, Bukti Inovasi Teknologi Kerajaan Silla
Penggalian arkeologi terbaru di kompleks Istana Donggung, Gyeongju, Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan, telah mengungkap penemuan luar biasa yang memberikan wawasan baru tentang tingkat kemajuan teknologi pada masa Kerajaan Silla. Para arkeolog berhasil menemukan sisa-sisa toilet siram yang diperkirakan berusia 1.300 tahun, menunjukkan tingkat kecanggihan sistem sanitasi yang mengejutkan untuk periode tersebut. Penemuan ini, yang dilaporkan oleh Smithsonian Magazine pada 17 Maret 2025, memperkuat pemahaman kita tentang kehidupan di istana kerajaan Silla dan kehebatan peradabannya.
Toilet siram ini, yang ditemukan dalam bangunan kecil dua kamar di kompleks istana yang dibangun pada tahun 674 M, memiliki desain yang mengejutkan modern. Lubang di tengah lempengan granit yang dipotong, diapit oleh batu pijakan yang lebar, menunjukkan desain yang ergonomis. Sistem pembuangannya pun tak kalah mengagumkan. Para ahli menduga, limbah dari toilet ini disalurkan ke ruang penampungan bawah tanah, mirip dengan sistem yang ditemukan pada jamban portabel. Seorang pelayan kemungkinan akan menuangkan air ke dalam lubang untuk membuang limbah ke saluran pembuangan dan selanjutnya ke saluran air di dekatnya. Temuan ini didukung oleh keterangan dari Kim Gyeong Yeol, arkeolog dari Dinas Cagar Budaya Korea Selatan yang memimpin penggalian tersebut. Beliau menambahkan bahwa di dalam kompleks istana tersebut juga ditemukan toilet lain yang langsung membuang limbah ke sungai melalui saluran pembuangan. Hal ini menunjukkan adanya dua sistem pembuangan limbah yang berbeda yang diterapkan di Istana Donggung.
Lokasi toilet yang ditemukan diperkirakan digunakan oleh putra mahkota dan dayang-dayangnya, menunjukkan perhatian khusus terhadap kebersihan dan kenyamanan anggota keluarga kerajaan. Sistem perpipaan yang canggih, seperti yang dijelaskan oleh Kim, menunjukkan suatu pemahaman yang mendalam tentang rekayasa sipil dan manajemen limbah, jauh melampaui apa yang selama ini diperkirakan oleh para ahli sejarah. Bukti tertulis juga mendukung penemuan ini, dengan adanya catatan sejarah yang merujuk pada toilet di istana, bahkan menyebutkan adanya dua bunga teratai yang tumbuh di dekat salah satu toilet. Material yang digunakan untuk membangun toilet, granit dan batu, konsisten dengan material yang ditemukan di situs-situs arkeologi lain dari periode yang sama, seperti Kuil Bulguksa dan Kuil Hwangryongsa, lebih lanjut memperkuat keabsahan penemuan ini.
Kompleks Istana Donggung sendiri merupakan situs yang luar biasa, yang menampilkan contoh pembangunan taman dan danau yang menakjubkan pada masa itu, sebagaimana dinyatakan oleh Dinas Cagar Budaya Korea. Penggalian yang dimulai sejak pertengahan 1970-an telah menghasilkan penemuan artefak lainnya, termasuk batu bata hias, mangkuk, dan piring, yang lebih memperkaya pemahaman kita tentang kehidupan sehari-hari di istana ini. Meskipun penemuan ini luar biasa, perlu ditegaskan bahwa toilet siram di Istana Donggung bukan yang tertua. Penemuan arkeologi sebelumnya di China telah mengungkap sisa-sisa toilet siram yang diperkirakan berusia 2.400 tahun, dan temuan lain yang menunjukkan adanya penyakit disentri di Yerusalem pada abad ketujuh dan awal abad keenam SM memberikan konteks yang lebih luas tentang sanitasi pada masa lalu. Namun demikian, penemuan di Istana Donggung tetap menjadi penemuan yang signifikan, yang memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemajuan teknologi dan budaya di Korea pada abad ke-7 Masehi.
Kesimpulannya, penemuan toilet siram di Istana Donggung bukan hanya sekadar penemuan arkeologi biasa. Ia merupakan bukti nyata kemajuan teknologi dan perencanaan kota yang menakjubkan pada masa Kerajaan Silla. Ia juga menggambarkan bagaimana inovasi teknologi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari anggota keluarga kerajaan, menunjukkan tingkat kesejahteraan dan perhatian terhadap sanitasi yang jauh melampaui asumsi sebelumnya. Penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk lebih memahami detail sistem sanitasi tersebut dan dampaknya terhadap masyarakat pada masa itu.