Kemensos Alokasikan Rp 1,8 Miliar untuk Penanggulangan Bencana Banjir di Jabodetabek

Kemensos Salurkan Bantuan Rp 1,8 Miliar untuk Korban Banjir Jabodetabek

Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek pasca hujan deras pada Minggu (2/3/2025) telah mendapatkan respon cepat dari Kementerian Sosial (Kemensos). Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengumumkan alokasi dana sebesar Rp 1,8 miliar untuk membantu para korban yang terdampak di Bogor, Bekasi, dan Jakarta. Alokasi ini terbagi menjadi Rp 1 miliar untuk penanganan bencana di Bogor dan Rp 800 juta untuk Bekasi, sementara pendataan dan pencairan dana untuk Jakarta masih dalam proses penghitungan.

Gus Ipul menegaskan bahwa Kemensos telah bergerak cepat dengan menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan asesmen dan memastikan penyaluran bantuan berjalan efektif. "Tim kami telah diinstruksikan untuk melakukan pengecekan kondisi di lapangan di Bogor, Bekasi, dan Jakarta," ujar Gus Ipul dalam keterangannya, Selasa (4/3/2025). Tim tersebut tidak hanya bertugas untuk melakukan pendataan korban terdampak, tetapi juga memastikan distribusi logistik berjalan lancar. Sebagai langkah awal, Kemensos telah memprioritaskan pendirian dapur umum di Bogor, yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian. "Kita siapkan dapur umum di Bogor untuk memastikan ketersediaan makanan bagi warga yang terdampak," tambahnya.

Selain pendirian dapur umum, Kemensos juga telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya ke tiga wilayah yang terdampak. Gus Ipul menekankan komitmen Kemensos untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan dengan cepat dan efisien. Ia juga berencana untuk melakukan peninjauan langsung ke lokasi-lokasi terdampak di Bogor, Bekasi, dan Jakarta pada Rabu (5/3/2025) untuk melihat langsung kondisi lapangan dan memastikan proses penanggulangan bencana berjalan optimal.

Langkah-langkah Penanganan Bencana:

  • Penyaluran dana sebesar Rp 1,8 miliar untuk Bogor dan Bekasi.
  • Penanganan di Jakarta masih dalam proses penghitungan.
  • Penempatan tim di lapangan untuk asesmen dan distribusi logistik.
  • Pendirian dapur umum di Bogor.
  • Penyaluran logistik ke tiga wilayah terdampak.
  • Peninjauan langsung oleh Menteri Sosial ke lokasi terdampak.

Banjir yang terjadi diakibatkan oleh meluapnya Kali Ciliwung setelah hujan deras menyebabkan kenaikan debit air di Bendung Katulampa, Bogor. Kenaikan debit air ini berdampak pada beberapa wilayah di Jakarta dan Bekasi, mengakibatkan kerugian materiil dan dampak sosial yang signifikan bagi masyarakat. Kemensos melalui langkah-langkah yang telah dilakukan berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah daerah dalam meringankan beban para korban dan membantu proses pemulihan pasca bencana.

Kecepatan respon dan alokasi dana yang signifikan dari Kemensos diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi para korban banjir di Jabodetabek dan mempercepat proses pemulihan pasca bencana. Transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan juga menjadi hal penting untuk memastikan bantuan tersebut sampai kepada yang berhak menerimanya.