Polemik PDIP dan Relawan Jokowi: Tuduhan Kriminalisasi dan Seruan untuk Move On

Polemik PDIP dan Relawan Jokowi: Tuduhan Kriminalisasi dan Seruan untuk Move On

Pernyataan keras dari politisi PDI Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, menimbulkan gelombang baru kontroversi dalam hubungan antara partai berkuasa tersebut dengan relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Guntur secara tegas menuding relawan Pro-Jokowi (Projo) dan kelompok pendukung Jokowi lainnya tidak memahami konteks sebenarnya dari konflik yang tengah melanda PDIP dan mantan presiden tersebut. Menurutnya, para relawan hanya sekadar memberikan pembelaan tanpa memahami inti permasalahan. Guntur bahkan menuduh Jokowi melakukan hasutan, dan menyatakan PDIP tak akan tinggal diam jika ancaman yang dimaksud terbukti nyata. Pernyataan ini disampaikan Guntur kepada awak media pada Minggu, 16 Maret 2025.

Guntur lebih lanjut menjelaskan bahwa pernyataan Deddy Sitorus, politisi PDIP yang sebelumnya menuai kontroversi, hanya merupakan penyampaian fakta. Ia menekankan bahwa tidak ada yang salah dalam pernyataan Deddy, kecuali jika pernyataan tersebut mengandung unsur pencemaran nama baik atau fitnah yang berpotensi berujung pada konsekuensi hukum. Guntur kemudian merinci kronologi peristiwa yang menurutnya menunjukkan adanya upaya kriminalisasi terhadap Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menyebutkan serangkaian kejadian, mulai dari kedatangan utusan pada tanggal 14, pemecatan Jokowi dan 26 anggota PDIP pada tanggal 16, perkembangan kasus Hasto pada tanggal 18, pelantikan Komisioner KPK dan gelar perkara kasus Hasto pada tanggal 20, hingga penetapan Hasto sebagai tersangka pada tanggal 23 dan pengumuman resmi KPK pada 24 Desember.

Kronologi Peristiwa Menurut Guntur Romli:

  • 14 Maret: Kedatangan utusan.
  • 16 Maret: Pemecatan Jokowi dan 26 anggota PDIP.
  • 18 Maret: Perkembangan kasus Hasto.
  • 20 Maret: Pelantikan Komisioner KPK dan gelar perkara kasus Hasto.
  • 23 Maret: Hasto ditetapkan sebagai tersangka.
  • 24 Desember: Pengumuman resmi KPK terkait tersangka Hasto.

Menanggapi pernyataan PDIP, Wakil Ketua Projo, Freddy Damanik, membela Jokowi dengan menyatakan bahwa kesabaran setiap individu, termasuk Jokowi, memiliki batasnya. Ia memperingatkan PDIP agar menghentikan serangan terhadap Jokowi dan keluarganya, dan meminta partai tersebut untuk move on. Freddy bahkan mengancam bahwa jika serangan terus berlanjut, Jokowi mungkin akan membalas, meskipun ia sudah tidak menjabat sebagai Presiden. Sementara itu, Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Utje Gustaaf Patty, menyatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk mendesak Jokowi mengambil langkah hukum terhadap pihak yang dianggap telah memfitnahnya. Utje menilai, isu-isu yang beredar saat ini tidak berdasar dan hanya menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Polemik ini mengungkap keretakan yang semakin dalam antara PDIP dan relawan pendukung Jokowi. Pernyataan-pernyataan yang saling bertolak belakang dan tuduhan serius yang dilontarkan menunjukkan adanya perselisihan yang signifikan, dan menunggu respon selanjutnya dari pihak-pihak yang terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini. Ke depannya, perkembangan situasi politik ini patut untuk dipantau secara seksama.