Hujan Deras Tak Halangi Antusiasme Pemburu Takjil di Jalan Bangbarung, Bogor
Hujan Deras Tak Halangi Antusiasme Pemburu Takjil di Jalan Bangbarung, Bogor
Jalan Bangbarung, Bogor Utara, Kota Bogor, Minggu (2/4/2025), tetap ramai dipadati pengunjung yang mencari takjil meski hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Antusiasme masyarakat untuk mendapatkan menu berbuka puasa tak surut, bahkan hujan lebat seakan menjadi bumbu penyedap bagi tradisi berburu takjil menjelang waktu berbuka. Sejumlah pedagang takjil yang berjejer di sekitar Masjid Al-Rahman terlihat dipenuhi pembeli yang rela berteduh di bawah payung atau menggunakan jas hujan. Kehadiran mie glosor, salah satu kuliner khas Bogor, menjadi daya tarik utama yang membuat jalanan tersebut tetap ramai.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 16.25 WIB menunjukkan keramaian yang tak terbendung. Para pembeli, dari berbagai usia dan latar belakang, terlihat berdesakan di antara lapak-lapak yang menjual beragam takjil. Suara tawar-menawar dan obrolan ringan menambah semarak suasana sore hari di tengah guyuran hujan. Salah satu pembeli, Ridwan (43), mengungkapkan bahwa ia dan istrinya telah menjadi pelanggan setia pusat takjil di Jalan Bangbarung selama bertahun-tahun. Mie glosor, menurutnya, menjadi menu wajib berbuka puasa keluarganya. "Setiap Ramadan, kami selalu ke sini untuk mencari takjil, khususnya mie glosor. Rasanya khas dan sulit ditemukan di tempat lain," ujar Ridwan sembari menenteng kantong plastik berisi mie glosor.
Senada dengan Ridwan, Destiana, seorang mahasiswi yang tinggal di indekos, juga mengungkapkan antusiasmenya. Ia rela menerjang hujan karena khawatir kehabisan jajanan favoritnya. "Tadinya ingin menunggu hujan reda, tapi ternyata hujannya terus-menerus. Akhirnya saya nekat datang karena takut kehabisan, alhamdulillah masih kebagian bihun dan mie glosor," jelasnya. Kehadiran mie glosor sebagai primadona takjil di Jalan Bangbarung diperkuat oleh keterangan Yenti Hasanah, salah satu pedagang. Ia menyatakan bahwa mie glosor selalu menjadi jajanan yang paling cepat habis terjual. "Mie glosor selalu menjadi yang pertama habis. Banyak pelanggan langganan yang mencari mie glosor," kata Yenti. Fenomena ini menggambarkan betapa kuatnya daya tarik kuliner khas Ramadan, terutama mie glosor, dalam menarik minat masyarakat untuk berburu takjil di Jalan Bangbarung meskipun cuaca kurang bersahabat.
Lebih lanjut, fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya tradisi berburu takjil di bulan Ramadan, terutama di kota Bogor. Bahkan hujan lebat pun tak mampu memadamkan semangat masyarakat untuk mencari makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Ketersediaan berbagai macam takjil, khususnya mie glosor sebagai makanan khas, menjadi daya tarik tersendiri yang membuat Jalan Bangbarung tetap ramai dikunjungi meskipun dalam kondisi hujan. Hal ini juga menunjukan potensi ekonomi yang tercipta dari tradisi berburu takjil selama bulan Ramadan.
- Beberapa pedagang mengeluhkan sedikitnya pembeli karena hujan, namun masih ada yang tetap ramai
- Potensi ekonomi dari pusat takjil yang tetap ramai meskipun hujan deras
- Tradisi berburu takjil di Bogor tetap lestari meskipun ada kendala cuaca
- Mie glosor sebagai kuliner khas yang menjadi daya tarik utama pembeli
- Ketersediaan berbagai pilihan jajanan takjil lainnya selain mie glosor