Banjir Tak Halangi Janji Suci: Pernikahan di Tengah Bencana di Cirebon
Banjir Tak Halangi Janji Suci: Pernikahan di Tengah Bencana di Cirebon
Sebuah kisah inspiratif datang dari Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Pernikahan pasangan pengantin muda tetap dilangsungkan, meskipun bencana banjir menerjang lokasi acara pada 22 Februari 2025. Alih-alih membatalkan atau menunda rencana sakral tersebut, pasangan ini, dengan dukungan keluarga dan kerabat, mengadakan pesta pernikahan yang tak terlupakan di tengah genangan air. Keteguhan hati dan semangat mereka menjadi bukti nyata bahwa cinta mampu mengatasi segala rintangan, bahkan bencana alam sekalipun.
Kejadian unik ini berawal dari unggahan video singkat di platform TikTok oleh Jundi Izharuddin, seorang fotografer yang mendokumentasikan acara tersebut. Video yang menampilkan pengantin dan tamu undangan yang berjibaku dengan banjir setinggi lutut orang dewasa, seketika viral dan mencuri perhatian warganet. Dalam video tersebut, terlihat jelas bagaimana para tamu undangan tetap antusias menghadiri acara tersebut, bahkan sebagian ada yang nekat menerobos banjir dengan penuh keceriaan. Pengantin pria tampak tenang dan santai saat turun dari perahu karet yang mengantarnya menuju pelaminan. Suasana yang tadinya mungkin terlihat menegangkan, justru berubah menjadi momen yang penuh kegembiraan dan keakraban.
Jundi Izharuddin, dalam wawancara eksklusif dengan Wolipop, mengungkapkan perasaannya menyaksikan pernikahan tersebut. Awalnya, ia merasa iba kepada pasangan pengantin yang harus menghadapi momen penting dalam hidup mereka di tengah bencana alam. Namun, ia justru terkesima dengan keteguhan hati dan semangat pengantin dan keluarga. "Awalnya merasa kasihan, tapi ternyata seru banget. Sama sekali nggak ada sedih-sedihnya, semua seru-seruan bareng," ujarnya. Ia menambahkan bahwa banjir yang terjadi sejak malam sebelumnya memang sudah menjadi hal yang biasa terjadi di daerah Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, saat hujan deras. Untungnya, pelaminan tetap aman karena berada di halaman rumah yang lebih tinggi. Banjir sendiri mulai surut sekitar pukul 2 siang, sehingga acara resepsi dapat berlangsung hingga pukul 5 sore dengan lancar.
Keberhasilan penyelenggaraan pernikahan di tengah banjir ini tak lepas dari peran wedding organizer (WO) dan Master of Ceremony (MC) yang mampu menciptakan suasana meriah dan mengelola acara dengan baik. Kehadiran mereka membantu menciptakan atmosfer positif dan menenangkan sehingga acara dapat berjalan dengan lancar. Jundi juga menambahkan bahwa momen ini merupakan pengalaman pertama baginya sebagai fotografer dan videografer, mendokumentasikan pernikahan di situasi yang tidak biasa ini. Respon positif pengantin dan keluarga, ditambah dengan adegan pengantin yang menaiki perahu karet, menjadikan pengalaman ini tak terlupakan. Viralitas video tersebut di media sosial pun semakin memperkuat kisah inspiratif ini.
Kisah ini bukan hanya sekadar tentang pernikahan yang unik, tetapi juga tentang ketahanan, adaptasi, dan optimisme di tengah kesulitan. Ini menjadi pengingat bahwa bahkan dalam situasi yang menantang, kebahagiaan dan perayaan tetap bisa terwujud jika kita tetap teguh dan saling mendukung. Banjir yang awalnya terlihat sebagai penghalang, justru menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah kisah cinta yang luar biasa.