Jejak Kaki Iguanodon Raksasa: Penemuan Langka di Pantai Pulau Wight

Jejak Kaki Iguanodon Raksasa: Penemuan Langka di Pantai Pulau Wight

Pantai selatan Inggris kembali menyuguhkan keajaiban paleontologi. Sebuah jejak kaki Iguanodon berukuran luar biasa ditemukan oleh ahli paleontologi Joe Thompson, pemandu fosil di Wight Coast Fossils, di Pulau Wight. Penemuan yang terungkap minggu lalu ini memberikan wawasan baru tentang raksasa herbivora yang pernah menjelajahi Bumi jutaan tahun lalu. Thompson, yang tengah melakukan eksplorasi rutin di sepanjang pantai, secara tak terduga menemukan jejak kaki tersebut tertanam di lapisan tanah liat. Ukurannya yang signifikan—hampir satu meter panjangnya—menjadikan penemuan ini sangat istimewa.

"Geologi di area tersebut memang sangat mendukung penemuan fosil," ujar Thompson dalam wawancara eksklusif. Ia menjelaskan bahwa setelah berjalan sekitar satu hingga dua jam, matanya tertuju pada sebuah objek berwarna ungu tua yang menonjol di antara bebatuan. "Saya segera menyadari bahwa itu adalah jejak kaki Iguanodon, dan ukurannya jauh melebihi jejak kaki Iguanodon lainnya yang pernah ditemukan di daerah ini," tambahnya. Iguanodon sendiri bukanlah spesies yang asing bagi para paleontolog. Fosilnya telah ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk beberapa wilayah di Amerika Serikat. Namun, ukuran jejak kaki yang ditemukan Thompson ini memicu spekulasi menarik.

Ukuran jejak kaki yang luar biasa besar tersebut mengindikasikan kemungkinan spesies Iguanodon yang sebelumnya belum teridentifikasi. Thompson memperkirakan Iguanodon yang meninggalkan jejak kaki ini memiliki panjang tubuh mencapai 9 hingga 10 meter. "Ukurannya jauh lebih besar daripada jejak kaki Iguanodon lainnya yang ditemukan di lapisan batuan yang sedikit lebih tua di Pulau Wight," tegasnya. Meskipun demikian, penegasan pasti mengenai spesiesnya masih memerlukan temuan fosil lainnya dari lapisan batuan yang sama. Proses erosi pantai yang terus menerus memang memberikan kesempatan bagi para pemburu fosil untuk menemukan berbagai artefak berharga.

Keunikan penemuan ini juga terletak pada sifat material tempat jejak kaki terawetkan. Tanah liat yang lunak membuat jejak kaki tersebut rentan terhadap kerusakan dan erosi. "Sifat lunak batu tempat jejak kaki terawetkan berarti kemungkinan besar jejak kaki ini tidak akan bertahan lama. Jadi sangat mungkin jejak kaki ini tidak akan terlihat atau dapat diakses lagi. Ini menjadikan penemuan saya sangat beruntung," ungkap Thompson dengan nada penuh harap.

Thompson juga mencatat, Pulau Wight dikenal sebagai lokasi yang kaya akan fosil, khususnya dari periode Cretaceous. Meskipun dinosaurus ikonik seperti Triceratops dan Patagotitan tidak ditemukan di Pulau Wight, pulau ini menyimpan jejak sejarah kehidupan Iguanodon yang melimpah. Thompson sendiri telah berkontribusi besar pada pemahaman paleontologi di daerah ini. Ia baru-baru ini menemukan rahang mamalia berusia 30 juta tahun di pantai utara Pulau Wight. Penemuan ini menambah kekayaan informasi tentang sejarah kehidupan di Pulau Wight. Thompson juga baru-baru ini mendirikan South Coast Fossils, perusahaan wisata yang menawarkan kesempatan bagi wisatawan untuk turut serta dalam pencarian fosil, dengan catatan bahwa penggalian di tebing dilarang. Temuan penting diharapkan dilaporkan ke museum setempat.

Keberadaan jejak kaki Iguanodon raksasa ini menjadi bukti nyata kekayaan sejarah alam di Pulau Wight dan menekankan pentingnya pelestarian situs-situs paleontologi untuk generasi mendatang.