Ular Piton Raksasa Tewaskan Anak Sapi di Buton Selatan, Warga Lakukan Aksi Pembunuhan
Ular Piton Raksasa Tewaskan Anak Sapi di Buton Selatan, Warga Lakukan Aksi Pembunuhan
Sebuah peristiwa menegangkan terjadi di Kelurahan Masiri, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Seekor ular piton dengan panjang mencapai tujuh meter ditemukan melilit seekor anak sapi di kebun warga pada Kamis, 13 Maret 2025. Peristiwa yang awalnya disaksikan oleh seorang warga yang pulang dari kebun ini, kemudian viral di media sosial pada Minggu, 16 Maret 2025. Kejadian ini menggemparkan warga sekitar dan berujung pada tindakan warga yang membunuh reptil raksasa tersebut.
Menurut kesaksian Zardin, seorang warga setempat yang diwawancarai oleh Kompas.com pada Minggu, 16 Maret 2025, peristiwa bermula ketika seorang ibu-ibu pulang dari kebun dan melihat ular piton tersebut telah melilit anak sapi. "Ibu itu langsung bergegas ke kampung untuk memberitahu warga," tutur Zardin. Warga yang mendengar laporan tersebut segera menuju lokasi kejadian yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari pemukiman. Betapa terkejutnya mereka saat melihat ukuran ular tersebut; sangat besar, bahkan digambarkan sebesar paha orang dewasa. "Saat ibu itu melihat, anak sapi masih berdiri. Namun saat kita tiba di lokasi, anak sapi sudah terbaring tak bernyawa," lanjut Zardin menjelaskan kronologi kejadian yang memilukan tersebut.
Situasi semakin menegangkan ketika ular piton tersebut melepaskan lilitannya dan berupaya melarikan diri. Warga yang telah mengepung lokasi kejadian langsung bergerak cepat. Salah satu warga kemudian mengambil tindakan untuk membunuh ular tersebut menggunakan senjata tajam. Keputusan ini diambil dalam situasi darurat, mengingat ukuran dan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh ular piton tersebut. Setelah kejadian, bangkai ular dan anak sapi langsung dikuburkan oleh warga untuk menghindari penyebaran bau yang tidak sedap.
Insiden ini menyoroti permasalahan yang sering dihadapi warga setempat. "Memang di sini banyak ditemukan ular, dan warga sering mengalami kehilangan ternak seperti kambing dan ayam," ungkap Zardin. Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya kewaspadaan dan upaya pencegahan untuk menghindari konflik antara manusia dan satwa liar, khususnya di daerah yang masih memiliki populasi satwa liar yang signifikan.
Peristiwa ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai penanganan konflik satwa liar yang efektif dan aman bagi masyarakat. Apakah ada solusi yang lebih manusiawi selain membunuh ular tersebut? Apakah pemerintah daerah perlu mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dikaji lebih lanjut untuk memastikan keselamatan warga dan kelestarian lingkungan.
Kronologi Kejadian:
- Seorang warga melihat ular piton melilit anak sapi di kebun.
- Warga melaporkan kejadian tersebut kepada warga lain.
- Warga menuju lokasi kejadian dan menemukan ular piton berukuran besar.
- Anak sapi ditemukan mati akibat dililit ular piton.
- Ular piton mencoba melarikan diri dan dibunuh oleh warga.
- Bangkai ular dan anak sapi dikuburkan oleh warga.