Kota Nagaizumi, Jepang, Raih Rekor Dunia: Taman Terkecil di Dunia

Kota Nagaizumi Pecahkan Rekor Dunia: Taman Terkecil yang Menawan

Kota kecil Nagaizumi, Jepang, telah mencuri perhatian dunia dengan keberhasilannya mencetak rekor dunia untuk taman terkecil. Berlokasi sekitar satu jam perjalanan dari Tokyo, taman mungil ini hanya seluas 0,24 meter persegi—sekitar ukuran empat lembar kertas A4 yang disusun berdampingan. Prestasi ini bukan sekadar pencapaian semata, melainkan cerminan ambisi kota dalam memaksimalkan setiap ruang publik, sebuah kisah inspiratif tentang kreativitas dan pemanfaatan sumber daya yang efisien.

Taman yang dibangun pada tahun 1988 ini terletak tak jauh dari Balai Kota Nagaizumi. Keberadaannya, yang tercatat dalam Guinness World Records, merupakan bukti nyata bagaimana ruang yang sekilas tampak tak berguna dapat diubah menjadi area hijau yang menawan. Meskipun berukuran mini, taman ini dilengkapi dengan unsur-unsur yang lengkap: rerumputan hijau, tempat duduk kecil, dan batu loncatan dekoratif, menciptakan estetika yang menawan dan mengejutkan. Gagasan pembangunan taman ini bermula dari keinginan pemerintah kota untuk memanfaatkan ruang kosong di jalanan secara optimal, sekaligus terinspirasi oleh Mill Ends Park di Portland, Oregon, pemegang rekor sebelumnya.

Proses pendaftaran ke Guinness World Records pun dilakukan secara teliti. Pemerintah kota Nagaizumi bahkan menyewa jasa surveyor profesional untuk melakukan pengukuran yang akurat. Setelah proses pengukuran dan verifikasi selesai, pengajuan resmi pun diajukan. Pada akhir Februari, seorang juri dari Guinness World Records mengunjungi lokasi dan secara resmi mengesahkan rekor tersebut. Shuji Koyama, kepala Departemen Manajemen Konstruksi Kota Nagaizumi, menyatakan, "Kami ingin terus memelihara taman ini bersama masyarakat, serta menciptakan lanskap yang lebih ramah media sosial, sehingga lebih banyak orang akan menemukan daya tarik kota kami." Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen kota dalam menjaga dan mempromosikan warisan barunya ini.

Reaksi dari pemegang rekor sebelumnya, Mill Ends Park di Portland, Oregon, yang sebelumnya berukuran 11 meter persegi dan telah memegang rekor selama lebih dari tiga dekade (sejak 1971), cukup sportif. Meskipun sedikit kecewa, Mark Ross, juru bicara Departemen Taman dan Rekreasi Portland, menyatakan apresiasinya. Ia menuturkan bahwa warga Portland sering berkelakar tentang keberadaan leprechaun—makhluk mitologi Irlandia—yang tinggal di Mill Ends Park. Ross menambahkan, "Jika peniruan adalah bentuk pujian yang paling tulus, kami sangat tersanjung. Mungkin taman ini tidak lagi memiliki sebutan taman terkecil di dunia, tetapi Mill Ends akan selalu menjadi taman paling menyenangkan di dunia, gelar yang tidak dapat diambil oleh siapa pun." Sikap positif ini menunjukkan sportivitas dan apresiasi atas kreativitas dan inovasi yang ditunjukkan oleh kota Nagaizumi.

Keberhasilan Nagaizumi dalam meraih rekor dunia ini menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di seluruh dunia untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan ruang publik, sekecil apapun itu. Taman terkecil di dunia ini bukan hanya sekadar tempat hijau, tetapi juga simbol semangat pantang menyerah dan kreativitas dalam menghadapi keterbatasan ruang. Kisah ini menunjukkan bahwa ukuran bukanlah penghalang untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa dan berkesan.

-Taman Nagaizumi telah berhasil mendapatkan pengakuan dunia berkat kreatifitas dan inovasi pemerintah kota dalam memaksimalkan ruang publik yang minim. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa sebuah ide yang inovatif dapat membuat sebuah kota kecil dikenal luas di dunia.

-Kisah ini mengajarkan bahwa tidak ada kata mustahil. Sekecil apapun lahan yang dimiliki, dapat diolah dan dimaksimalkan menjadi sesuatu yang luar biasa, bahkan hingga mendapatkan pengakuan dunia.

-Taman terkecil di dunia ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain dalam memanfaatkan ruang-ruang publik yang kecil dan terabaikan untuk menciptakan sesuatu yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.