Ekspor Indonesia Melonjak di Februari 2025, Didorong Kenaikan Sektor Migas dan Non-Migas
Ekspor Indonesia Mengalami Peningkatan Signifikan di Bulan Februari 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kabar positif terkait kinerja ekspor Indonesia pada bulan Februari 2025. Nilai ekspor nasional mencapai US$ 21,98 miliar, mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,58% dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan ini mencerminkan tren positif dalam perekonomian Indonesia dan menunjukkan daya saing produk-produk ekspor di pasar global. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan rincian data tersebut dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin, 17 Maret 2025.
Pertumbuhan Sektor Migas dan Non-Migas
Peningkatan nilai ekspor tersebut didorong oleh kinerja positif baik dari sektor migas maupun non-migas. Ekspor migas mencapai US$ 1,14 miliar, meningkat sebesar 8,25% dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini terutama ditopang oleh ekspor minyak mentah, yang berkontribusi sebesar 0,56% terhadap total kenaikan ekspor migas. Sementara itu, sektor non-migas juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai US$ 20,84 miliar atau naik 2,29% dibandingkan bulan Januari 2025. Beberapa komoditas non-migas menjadi penggerak utama pertumbuhan ini.
- Lemak dan Minyak Hewani atau Nabati: Komoditas ini mengalami peningkatan ekspor sebesar 37,04%, memberikan kontribusi sebesar 3,71% terhadap total nilai ekspor non-migas.
- Mesin dan Peralatan Mekanis serta Bagiannya: Kenaikan ekspor komoditas ini mencapai 37,85%, dengan kontribusi sebesar 0,92% terhadap total nilai ekspor non-migas.
- Logam Mulia dan Perhiasan atau Permata: Komoditas ini juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, yakni sebesar 16,45%, berkontribusi 0,66% terhadap total nilai ekspor non-migas.
Pertumbuhan Ekspor Secara Tahunan
Secara tahunan (year on year/yoy), kinerja ekspor Indonesia juga menunjukkan tren positif yang mencolok. Nilai ekspor pada Februari 2025 meningkat sebesar 14,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama didorong oleh pertumbuhan ekspor non-migas, khususnya pada komoditas lemak dan minyak hewani atau nabati, logam mulia dan perhiasan atau permata, serta besi dan baja. Kinerja ekspor ini menunjukkan potensi yang besar bagi perekonomian Indonesia dan menandakan keberhasilan strategi diversifikasi produk ekspor yang telah dijalankan.
Kesimpulannya, data ekspor bulan Februari 2025 yang dirilis BPS menunjukkan perkembangan positif yang signifikan, dimana baik sektor migas maupun non-migas berkontribusi pada peningkatan nilai ekspor secara keseluruhan. Tren positif ini diharapkan dapat berlanjut dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Pemerintah perlu terus mendukung dan mendorong peningkatan daya saing produk ekspor nasional untuk mempertahankan dan meningkatkan tren positif ini.