Banjir Berulang di Grobogan: Perbaikan Tanggul Sungai Tuntang Terhambat Hujan Deras
Banjir Berulang di Grobogan: Perbaikan Tanggul Sungai Tuntang Terhambat Hujan Deras
Banjir kembali melanda Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (16/3/2025) pagi. Kejadian ini menandai jebolnya tanggul Sungai Tuntang untuk kelima kalinya sejak Januari 2025, sebuah peristiwa yang menggarisbawahi kerentanan infrastruktur dan dampak buruk hujan deras yang terus menerus. Perbaikan tanggul yang tengah berlangsung terhambat oleh cuaca buruk, mengakibatkan air sungai yang meluap kembali membanjiri pemukiman warga.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Fikri Abdurrachman, menjelaskan bahwa hujan deras di daerah hulu Sungai Tuntang, khususnya di Kedungjati, telah meningkatkan debit air secara signifikan. Peningkatan debit air ini melampaui kapasitas tanggul yang tengah diperbaiki, menyebabkan jebolnya tanggul sekitar pukul 04.00 WIB. Proyek perbaikan yang dimulai lima hari sebelumnya, dengan target awal penyelesaian dalam 10 hari, terpaksa terhenti dan mengalami kemunduran signifikan akibat peristiwa ini. Meskipun banjir kali ini tidak separah kejadian sebelumnya, perbaikan tanggul tetap terganggu dan membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan.
"Kami baru bekerja lima hari, target awal 10 hari, namun di hari kelima ini banjir datang lagi," ungkap Fikri Abdurrachman di lokasi kejadian. Ia menambahkan bahwa meskipun demikian, tim perbaikan telah mengerahkan enam ekskavator dan empat buldozer untuk melanjutkan pekerjaan setelah debit air surut. Target penyelesaian perbaikan kini diperkirakan dalam kurun waktu 7-10 hari ke depan, namun tetap bergantung pada kondisi cuaca. Jika hujan lebat dan banjir kiriman dari hulu kembali terjadi, pekerjaan perbaikan terpaksa akan dihentikan sementara demi keselamatan pekerja dan peralatan berat.
Ketua BPD Desa Baturagung, Sudharmanto, mengkonfirmasi kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa tanggul jebol sekitar pukul 03.30 WIB, mengakibatkan air dengan cepat merendam beberapa rumah warga. "Sekitar pukul 03.30 WIB jebol lagi, tanggul yang sebelumnya diperbaiki kembali jebol," ujarnya. Beruntung, banjir kali ini tidak berlangsung lama dan hanya merendam beberapa rumah saja, sebagian besar genangan air menggenangi area persawahan. Namun, kejadian berulang ini menjadi pukulan berat bagi warga Baturagung yang masih berjuang untuk pulih setelah beberapa kali diterjang banjir sejak 21 Januari 2025.
Kejadian ini menyoroti urgensi peningkatan infrastruktur pengendalian banjir di Grobogan. Selain perbaikan tanggul yang membutuhkan strategi yang lebih komprehensif, perlu adanya upaya antisipasi yang lebih terencana untuk menghadapi curah hujan tinggi di masa mendatang. Kerugian materiil dan non-materiil yang dialami warga akibat banjir berulang ini juga menjadi perhatian serius yang membutuhkan solusi jangka panjang dan terintegrasi dari berbagai pihak terkait. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait sangat krusial untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.
*Kondisi terkini: * Perbaikan tanggul masih berlangsung dengan pengerahan alat berat. * Tim perbaikan berupaya menyelesaikan pekerjaan dalam 7-10 hari ke depan, tergantung cuaca. * Warga Desa Baturagung dan desa sekitar terdampak banjir, meski skala lebih kecil. * Kejadian ini menandai banjir kelima kali di Desa Baturagung sejak Januari 2025.