Waspada! Gejala Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak: Dari Stroke Ringan hingga Kondisi Kritis
Waspada! Gejala Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak: Dari Stroke Ringan hingga Kondisi Kritis
Penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak merupakan kondisi serius yang seringkali luput dari perhatian pada tahap awal karena minimnya gejala yang terlihat. Kondisi ini, yang dikenal sebagai aterosklerosis, ditandai dengan penumpukan plak—campuran kolesterol, lemak, kalsium, dan zat sisa metabolisme—pada dinding arteri. Plak ini dapat menghambat aliran darah ke otak, organ vital yang membutuhkan pasokan oksigen dan nutrisi yang konstan untuk berfungsi optimal. Kurangnya pasokan ini dapat menyebabkan kerusakan sel otak yang permanen dan berujung pada stroke.
Sebelum terjadinya stroke berat (iskemik), seringkali penderita mengalami stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA). TIA ditandai dengan penyumbatan pembuluh darah yang bersifat sementara, di mana sel-sel otak belum mengalami kerusakan permanen. Meskipun sementara, TIA merupakan tanda peringatan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Kejadian TIA meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke berat hingga sepuluh kali lipat, menurut penelitian dari WebMD.
Gejala Stroke Ringan (TIA): Tanda Peringatan yang Tak Boleh Diremehkan
Berikut beberapa gejala TIA yang perlu diwaspadai:
- Mati rasa atau kelemahan pada wajah atau anggota tubuh, biasanya di satu sisi tubuh.
- Pusing atau kehilangan keseimbangan.
- Disorientasi atau kebingungan.
- Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata.
- Kesulitan berbicara atau memahami bahasa.
- Sakit kepala parah.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, meskipun hanya berlangsung sebentar, segera konsultasikan dengan dokter. Penanganan segera sangat krusial untuk mencegah terjadinya stroke berat.
Gejala Stroke Iskemik: Kondisi Kritis yang Memerlukan Pertolongan Medis Segera
Stroke iskemik terjadi ketika penyumbatan pembuluh darah di otak menyebabkan terhentinya aliran darah secara permanen. Gejalanya jauh lebih berat dan mengancam jiwa, antara lain:
- Kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi wajah dan tubuh.
- Kesulitan berbicara atau kehilangan kemampuan berbicara total (afasia).
- Bicara tidak jelas atau tidak normal (disartria).
- Hilangnya kontrol otot di satu sisi wajah.
- Tiba-tiba memburuk atau kehilangan indra (termasuk penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan sentuhan).
- Penglihatan kabur atau penglihatan ganda (diplopia).
- Hilangnya koordinasi atau keseimbangan (ataksia).
- Pusing atau vertigo.
- Mual dan muntah.
- Kekakuan leher.
- Perubahan suasana hati atau perubahan kepribadian yang tiba-tiba.
- Kebingungan atau agitasi.
- Kejang.
- Kehilangan memori (amnesia).
- Sakit kepala (biasanya tiba-tiba dan parah).
- Pingsan.
- Koma.
Pada kasus artis Sonny Septian, ia mengalami sakit kepala kronis yang diabaikan hingga menyebabkan hilang kesadaran sesaat. Hal ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan tindakan segera jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan. Jangan pernah mengabaikan sakit kepala kronis yang memburuk, apalagi jika disertai gejala lain seperti yang disebutkan di atas.
Kesimpulan
Penyumbatan pembuluh darah di leher dan otak merupakan kondisi medis serius yang dapat berujung pada stroke. Penting untuk mengenali gejala-gejala awal, baik TIA maupun stroke iskemik, dan segera mencari pertolongan medis. Jangan menunda perawatan, karena penanganan yang cepat dapat mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan peluang pemulihan.