Gunung Marapi Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Ancaman Lahar Dingin Masih Membayangi

Gunung Marapi di Provinsi Sumatra Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada Senin, 17 Maret 2025, pukul 11.20 WIB. Erupsi ini ditandai dengan letusan yang melontarkan kolom abu vulkanik setinggi kurang lebih 600 meter di atas puncak kawah. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo, melaporkan bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan mengarah ke barat laut. Aktivitas seismik terekam dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi 34 detik, sebagaimana terpantau pada seismogram.

Meskipun erupsi kali ini tidak sebesar erupsi sebelumnya yang mengakibatkan korban jiwa, status Gunung Marapi tetap berada pada Level II (Waspada). Imbauan kepada masyarakat sekitar untuk tetap waspada dan menjaga jarak aman minimal 3 kilometer dari puncak kawah tetap berlaku. Ancaman bahaya, khususnya lahar dingin, menjadi perhatian serius mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut. Potensi lahar dingin yang dapat menerjang pemukiman warga di lembah dan aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi harus diantisipasi secara serius.

Sejarah erupsi Gunung Marapi mencatat beberapa peristiwa dahsyat yang menyebabkan kerugian jiwa dan harta benda. Erupsi pada 3 Desember 2023 lalu, misalnya, telah menelan korban jiwa sebanyak 23 pendaki yang berada di lereng gunung saat kejadian. Tragedi ini diperparah dengan peristiwa banjir lahar pada Sabtu, 11 Mei 2024, yang mengakibatkan 60 warga di Tanah Datar, Agam, dan Padang Pariaman menjadi korban. Kejadian-kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bahaya erupsi Gunung Marapi.

Langkah-langkah mitigasi bencana terus digencarkan. Selain imbauan untuk menjaga jarak aman dari kawah, masyarakat juga diimbau untuk menggunakan masker guna menghindari dampak kesehatan akibat abu vulkanik, terutama jika terjadi hujan abu. Pemerintah daerah dan instansi terkait juga terus memantau aktivitas Gunung Marapi secara ketat dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Koordinasi dan komunikasi yang efektif menjadi kunci keberhasilan dalam upaya mengurangi risiko bencana dan melindungi keselamatan jiwa serta harta benda masyarakat.

Berikut poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Status Gunung Marapi: Level II (Waspada).
  • Jarak Aman: 3 kilometer dari puncak kawah.
  • Ancaman Utama: Lahar dingin, terutama selama musim hujan.
  • Imbauan: Gunakan masker jika terjadi hujan abu, waspada terhadap potensi lahar dingin.
  • Sejarah Erupsi: Erupsi sebelumnya telah mengakibatkan korban jiwa.

Kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat, serta koordinasi yang baik antara pemerintah dan instansi terkait, sangat krusial untuk menghadapi ancaman bencana yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Marapi.