Ramadan: Momentum Penguatan Kesabaran dan Syukur dalam Kehidupan Sehari-hari

Ramadan: Momentum Penguatan Kesabaran dan Syukur dalam Kehidupan Sehari-hari

Bulan Ramadan, bulan suci yang penuh berkah bagi umat Muslim, kembali hadir sebagai momen refleksi diri dan penguatan spiritual. Lebih dari sekadar menjalankan ibadah puasa, Ramadan menawarkan kesempatan emas untuk mengasah kesabaran dan meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan. Hal ini diungkapkan oleh Dedi Iskandar Batubara, Pimpinan Pengurus Wilayah Al-Washliyah Sumut, dalam program Kultum Ramadan detikSumut yang disiarkan pada Minggu, 2 Maret 2025.

Dedi menekankan pentingnya mensyukuri kesempatan untuk kembali bertemu dengan Ramadan. Ia mengingatkan betapa beruntungnya mereka yang masih diberi kesempatan untuk menjalankan ibadah di bulan suci ini, mengingat banyak di antara kita yang telah kehilangan orang-orang terkasih. "Ramadan ini, kita harus bersyukur kepada Allah SWT yang masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan-NYA. Banyak orang yang sebelumnya bersama kita, kini telah tiada," ujarnya dengan penuh hikmat. Kesempatan ini, menurutnya, harus dimanfaatkan secara optimal untuk meraih pahala dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Lebih lanjut, Dedi Batubara menyoroti pentingnya kesabaran dalam kehidupan sehari-hari, khususnya selama Ramadan. Bulan ini, kata dia, menjadi ujian sekaligus pelatihan kesabaran yang nyata. Ia mencontohkan kesabaran yang dibutuhkan saat menghadapi kemacetan lalu lintas saat perjalanan pulang menuju rumah untuk berbuka puasa. "Semua orang ingin segera sampai rumah untuk berbuka bersama keluarga, dan di sinilah kesabaran kita diuji," jelasnya. Ia menambahkan bahwa ujian-ujian seperti ini, yang kerap kita temui dalam kehidupan, sesungguhnya merupakan cara Allah SWT untuk mengasah kesabaran dan mencegah kita dari amarah yang berlebihan.

Dedi juga memberikan contoh lain terkait kesabaran, yaitu saat berbuka puasa. Beliau mengajarkan pentingnya menahan diri dari sikap rakus dan tergesa-gesa dalam menikmati hidangan berbuka. "Puasa itu sendiri merupakan bagian dari kesabaran. Di hadapan kita ada makanan dan minuman yang boleh kita nikmati, namun kita harus sabar menunggu waktu berbuka tiba," tuturnya. Hal ini, menurutnya, mengajarkan kita untuk menghargai proses dan waktu, serta tidak terburu-buru dalam menjalani hidup.

Dedi menyimpulkan bahwa Ramadan merupakan madrasah kesabaran bagi seluruh umat Muslim. Melalui berbagai tantangan dan ujian yang dihadapi selama bulan suci ini, kita diajak untuk belajar bersabar, bersyukur, dan menerima segala ketentuan Allah SWT. Program Kultum Ramadan detikSumut sendiri dapat disaksikan melalui website, Instagram, TikTok, dan Facebook detikSumut pada pukul 17.45 WIB, menyajikan berbagai topik menarik seputar Ramadan.

Berikut beberapa poin penting dari Kultum Ramadan tersebut:

  • Mensyukuri kesempatan untuk bertemu Ramadan.
  • Ramadan sebagai pelatihan kesabaran.
  • Contoh kesabaran dalam menghadapi kemacetan dan saat berbuka puasa.
  • Puasa sebagai bagian dari kesabaran.
  • Ramadan sebagai madrasah kesabaran.
  • Aksesibilitas program Kultum Ramadan detikSumut melalui berbagai platform media sosial.