Riset UI Ungkap Potensi Kombinasi Herbal dan Ayat Al-Quran dalam Mengatasi Infeksi Bakteri Tifoid

Riset UI Ungkap Potensi Kombinasi Herbal dan Ayat Al-Quran dalam Mengatasi Infeksi Bakteri Tifoid

Sebuah penelitian tesis yang dilakukan oleh Dr. Agus Rahmadi, M.Biomed, MA, MSi, PhD dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI) telah mengungkap potensi kombinasi ekstrak herbal dan lantunan ayat Al-Quran dalam melawan infeksi bakteri Salmonella typhi (S. typhi), penyebab demam tifoid. Penelitian ini mengeksplorasi pendekatan inovatif dengan menggabungkan pengobatan herbal dan pengaruh gelombang suara, membuka cakrawala baru dalam penanggulangan bakteri resisten antibiotik.

Dr. Agus Rahmadi, dalam risetnya, memfokuskan pada efektivitas ekstrak Curcuma domestica (kunyit) dan Andrographis paniculata (sambiloto), dua tanaman herbal yang dikenal memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan imunostimulan. Kunyit, dengan khasiat antibakterinya, dipadukan dengan sambiloto yang berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua ekstrak herbal tersebut, dalam berbagai fraksi dan konsentrasi, efektif dalam menghambat pertumbuhan S. typhi. Namun, temuan yang paling signifikan terletak pada sinergi antara ekstrak herbal ini dengan gelombang suara, khususnya lantunan ayat Al-Quran.

Penggunaan gelombang suara, baik dari lantunan ayat Al-Quran maupun musik klasik, diteliti untuk potensi penguatan efek terapeutik ekstrak herbal. Hasilnya menunjukkan bahwa lantunan ayat Al-Quran memberikan peningkatan yang lebih signifikan terhadap aktivitas antibakteri dari kombinasi kunyit dan sambiloto. Dr. Agus menjelaskan bahwa temuan ini membuka perspektif baru tentang manfaat Al-Quran, tidak hanya sebagai pedoman spiritual, tetapi juga sebagai potensi terapi komplementer dalam konteks kesehatan.

Pertumbuhan resistensi bakteri terhadap antibiotik merupakan masalah kesehatan global yang serius. Demam tifoid, yang disebabkan oleh Salmonella typhi, seringkali menjadi tantangan pengobatan karena resistensi antibiotik yang semakin meluas. Oleh karena itu, pencarian alternatif pengobatan yang aman dan efektif menjadi sangat krusial. Penelitian ini menawarkan harapan baru dengan menunjukkan potensi kombinasi terapi herbal dan gelombang suara sebagai pendekatan alternatif dalam mengatasi infeksi bakteri, khususnya Salmonella typhi.

Meskipun penelitian ini menunjukkan hasil yang menjanjikan, Dr. Agus menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi temuan ini secara komprehensif dan untuk menentukan mekanisme kerja yang tepat. Langkah berikutnya meliputi uji klinis skala besar untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi ini pada manusia. Namun, riset ini telah meletakkan dasar yang penting untuk pengembangan strategi pengobatan alternatif demam tifoid dan penyakit infeksi bakteri lainnya yang lebih aman dan efektif.

Rincian Temuan Penelitian:

  • Ekstrak kunyit dan sambiloto menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi.
  • Efektivitas bervariasi tergantung pada jenis fraksi dan konsentrasi ekstrak.
  • Lantunan ayat Al-Quran secara signifikan meningkatkan efektivitas antibakteri dari kombinasi ekstrak kunyit dan sambiloto.
  • Penelitian ini membuka peluang pengembangan terapi alternatif untuk mengatasi resistensi antibiotik.